Bambang Soesatyo: KNPI Harus Tetap Bersatu, Tak Boleh Pecah oleh Kepentingan Apapun
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka Rapat Pimpinan Paripurna nasional (Rapimpurnas) yang diselenggarakan DPP KNPI.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka Rapat Pimpinan Paripurna nasional (Rapimpurnas) yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI).
Acara tersebut bertempat di Nyi Ageng Serang Building, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/6).
Bamsoet, begitu sapaannya, mengatakan KNPI harus tetap bersatu, dan tidak boleh terpecah belah oleh suatu kepentingan apapun.
"Pemuda Indonesia harus selalu jaya dan optimis dalam membangun Indonesia kedepan. Oleh sebab itu KNPI harus bersatu tidak boleh terpecah belah karena kepentingan-kepentingan apapun," ujar Bamsoet, Senin (4/6/2018).
Ia memuji masa keemasan KNPI dibawah kepemimpinan Idrus Marham pada era '90-an.
Menurutnya, tatkala itu, KNPI menjelma menjadi organisasi pemuda yang independen dan tidak memihak kepada pemerintah.
Selain itu, Bamsoet mendorong Kemenpora untuk segera mengakhiri dualisme Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Bahkan, ia menyatakan pihaknya siap memediasi penyelesaian perpecahan dalam organisasi kepemudaan ini.
Dualisme, kata dia, hanya akan merugikan kaum muda. Baginya, KNPI sebagai wadah organisasi pemuda harus mampu menjadi sarana pemersatu kaum milenial di Indonesia.
Karenanya, politisi Golkar ini mengatakan para pimpinan dua KNPI yang ada harus mau melepaskan ego masing-masing demi keutuhan KNPI.
"Saya berharap perpecahan dalam tubuh KNPI tidak berlarut, segera lakukan konsolidasi antara pimpinan KNPI dibawah Ketua Umum Fahd A Rafiq dengan KNPI dibawah Ketua Umum M. Rifai Darus agar KNPI yang terpecah bisa bersatu kembali," kata dia.
"Perbedaan adalah hal yang wajar, namun, jangan jadikan sebagai jurang pemisah dan perpecahan. Lakukan dialog dari hati ke hati. Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan," pungkasnya.(*)