TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Sam Aliano mengaku curiga ada pihak yang merusak dan sengaja menghilangkan baliho ucapan doa Ramadhan dan pencapresannya yang terpampang di kawasan Buncit dan Pancoran, Jakarta Selatan.

Kecurigaan sam lantaran oknum tersebut tidak suka dengan program unggulannya yakni umrah gratis yang berhasil memikat hati rakyat.

Baca: Jumlah Visa Warga Indonesia ke Jepang Terbanyak Ketiga Setelah China dan Filipina

"Mereka tidak senang, mereka tidak suka, mereka takut karena saya berhasil sistem aplikasi pemdaftaram umroh gratis yaitu presiden umrah melalui playstore. Ini adalah bukti nyata bahwa berhasil menarik hati rakyat dan simpatik rakyat," kata Sam Aliano, dikawasan M H Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).

Untuk itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda (PIM) ini menegaskan, pihaknya akan melaporkan tindakan kriminal ini ke pihak berwajib.

Menurutnya, kasus pengerusakan dan hilangnya satu baliho miliknya merupakan bentuk tindak pidana yang harus diproses hukum.

"Saya akan melaporkan kejadian ini ke polisi jika 2x24 jam pelaku tidak menyerahkan diri dan mengaku diperintah oleh siapa. Saya tidak takut karena visi misi saya jelas disukai rakyat," ucap Sam.

Diketahui, Sam Aliano kembali mengundang perhatian masyarakat lewat baliho dirinya di sejumlah sudut ibu kota sejak beberapa hari lalu.

Baca: Dipanggil KPK Usut E-KTP, Bambang Soesatyo Batal Hadir

Iklan yang diketahui berada di Simpang Warung Buncit, Mampang dan Simpang Pancoran itu pun viral di media sosial.

Bukan hanya pakaian khas Betawi, beskap lengkap dengan blankon dan batik Jakarta yang dikenakan, kehebohan dipicu dari doa yang dituliskan.

Dalam doa, capres itu berharap agar rakyat Indonesia diberikan pemimpin yang terbaik.

"Ya Allah di bulan yang suci ini aku berdoa agar rakyat Indonesia mendapatkan presiden yang terbaik. Serta Partai Demokrat, PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, PKS, Hanura, dan Nasdem berkenan menetapkan aku sebagai calon presiden tunggal. Amin, ya robal alamin," doa Sam Aliano dalam baliho.(*)