Megahnya Islamic Center, Megaproyek yang Membuat Bupati Purbalingga Ditangkap KPK
Purbalingga Islamic Center (PIC) merupakan kompleks bangunan sebagai pusat kegiatan umat muslim di Purbalingga.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menetapkan Bupati Purbalingga Tasdi dan Kepala Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Sekretariat Daerah Purbalingga Hadi Iswanto sebagai tersangka.
Keduanya diduga menerima hadiah atau janji komitmen fee terkait pengadaan proyek Purbalingga Islamic Center dari rekanan pemenang lelang.
Purbalingga Islamic Center (PIC) merupakan kompleks bangunan sebagai pusat kegiatan umat muslim di Purbalingga.
Kompleks PIC terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karangmanyar, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah.
Baca: Bupati Purbalingga Acungkan Salam Metal Saat Ditangkap KPK, PDIP: Kami Dirugikan
PIC tersebut digadang-gadang akan menjadi pusat manasik dan embarkasi haji terbaik di Indonesia. Mencoba menelusuri rekam jejak megaproyek ini, Kompas.com berusaha menemui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Purbalingga, Prio Satmoko, Selasa (6/6/2018).
Namun, Prio memilih bungkam. Dia hanya sedikit berkomentar, proyek yang dikerjakan bertahap selama tiga tahun itu mangkrak sejak Desember 2017.
Dari hasil penelusuran, diperoleh informasi jika kawasan PIC dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektar.
Rencananya, pembangunan dilakukan dalam tiga tahap dengan alokasi anggaran tahun ganda sekitar Rp 77 miliar.
Pada tahap pertama tahun 2017, Pemkab Purbalingga menggelontorkan Rp 14,8 miliar untuk menyiapkan lahan dan pondasi di kawasan PIC. Tahun 2018, pembangunan dilanjutkan dengan target progres 30 persen dan memakan alokasi anggaran Rp 24,5 miliar.
Pada 2019, Pemkab akan menyiapkan Rp 37,7 miliar untuk menyelesaikan sisanya.
Di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Purbalingga, status lelang proyek tahap pertama tahun 2017 dimenangkan PT Sumber Bayak Kreasi yang beralamat di Jakarta Timur.
Dari LPSE pula diketahui jika proyek PIC tahap kedua tahun 2018 juga dimenangkan oleh rekanan yang sama.
Dalam gambar perencanaan, sedikitnya ada 12 bangunan utama yang berdiri di kompleks PIC. Di mana miniatur Masjidil Haram dan Kabah yang megah akan menjadi pemandangan pertama yang dilihat pengunjung ketika masuk ke halaman parkir.
Di sisi kiri miniatur Masjidil Haram akan berdiri gedung pengelola, gedung serba guna, kantor IPHI, kantor Majelis Ulama Indonesia, kantor Baznas dan kantor Forum Kerukunan Umat Beragama. Sementara di sebelah kanan miniatur Masjidil Haram terdapat kebun kurma.
Masuk lebih dalam di pojok kiri kawasan PIC akan terlihat miniatur Masjid Nabawi yang tidak kalah megah.
Sementara persis di belakang miniatur Masjidil haram terdapat kompleks miniatur manasik haji seperti Terowongan Mina, Padang Arafah, Bukit Safa dan Marwah, serta area lempar Jumrah.
Diperkirakan, area tersebut dapat menampung ratusan calon jemaah haji sekaligus untuk peragaan pelaksaan ibadah haji. Para calon jemah haji akan belajar bagaimana cara tawaf, sai, wukuf, lempar jumrah, dengan kondisi yang dibuat semirip mungkin dengan keadaan di tanah suci.
PIC pun disiapkan untuk menjadi obyek wisata religi yang nantinya akan dilengkapi pusat oleh-oleh khas Purbalingga di sebelah kanan area parkir.
Selain itu, halaman parkir dibuat luas agar bisa menampung ratusan bus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megahnya Islamic Center, Megaproyek yang Mengantar Bupati Purbalingga ke Tahanan KPK"
Penulis : Kontributor Purwokerto, M Iqbal Fahmi