Nenek Icih Digugat Anak Kandung Rp 1,6 M, Bupari Purwakarta Pasang Badan
Dikutip dari Kompas.com, nenek yang akrab disapa Mak Icih ini mengadu bahwa ia kembali dilaporkan anak-anaknya dengan kasus lain ke polisi setelah put
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Cicih (78) kembali mendatangi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di kediamannya, Rabu (6/6/2018).
Dikutip dari Kompas.com, nenek yang akrab disapa Mak Icih ini mengadu bahwa ia kembali dilaporkan anak-anaknya dengan kasus lain ke polisi setelah putusan gugatan sebelumnya dicabut.
Empat anaknya itu diketahui mencabut gugatan secara perdata senilai Rp 1,6 miliar di Pengadilan Negeri Kota Bandung.
Namun, nenek renta itu harus kembali berurusan dengan pihak berwajib atas tuduhan pemalsuan sertifikat tanah.
Mak Icih kembali dilaporkan ke polisi oleh seorang anaknya, Ai Sukawati.
Baca: Basri Nekat Jual Sabu Gara-gara Usaha Pempek Bangkrut
Pelaporan pemalsuan sertifikat itu diduga karena kesal, gugatannya yang dulu dicabut oleh pihak PTUN Kota Bandung.
Namun Pengacara Mak Icih, Agus meyakini, menyebut pelaporan Ai untuk mempidanakan ibunya, salah alamat.
Sebab, sertifikat tersebut diketik sendiri oleh suami Mak Cicih, yang kini telah meninggal dunia.
"Kalaupun ingin melaporkan mengenai sertifikat itu, ya harusnya almarhum suami Bu Cicih yang dilaporkan. Beliau yang memasukan nama Bu Cicih didalam sertifikat," ujarnya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku siap mengawal kasus Mak Cicihsampai selesai.
Baca: Komisaris KPK Laode Syarif Kritisi Draft RUU KUHP, Arsul Sani Panas dan Memicu Perdebatan Sengit
Hal tersebut ingin dia lakukan tanpa sedikitpun mengintervensi proses hukum yang tengah berjalan.
“Intinya begini, oke proses hukum, kita tidak bisa mengintervensi itu. Tetapi kan gak baik kalau anak berusaha memenjarakan ibunya sendiri,” ungkapnya.
Diakui Dedi, sejak awal pihaknya menyatakan diri siap menggalang dana bersama para koleganya.
“Asalkan harga tanah itu rasional kita beli tanah itu, asalkan Mak Cicih tetap tinggal di rumah itu, kalau harga tanahnya tidak rasional, oke kita hadapi di pengadilan,” ucapnya.
Mendapat perlakuan buruk secara bertubi-tubi ternyata tidak memunculkan dendam dalam benak Mak Cicih.
Ia selalu mendoakan keselamatan dan kesehatan untuk anak-anaknya.
“Enggak dendam emak mah, selalu berdoa agar anak-anak emak selamat. Semoga Idul Fitri bisa kumpul lagi,” kata Mak Icih saat menemui Dedi Mulyadi di Purwakarta.
Simak video di atas.(Tribun-Video.com / Alfin Wahyu Yulianto)