Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 TKW Ini Berterima Kasih ke Jokowi Karena Gagal Dihukum Mati di Arab Saudi

Saat tiba di bandara, Masani langsung berlari memeluk ibunya yang sudah tak bertemu selama 8 tahun.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 2 TKW Ini Berterima Kasih ke Jokowi Karena Gagal Dihukum Mati di Arab Saudi
KOMPAS.com/ FITRI RACHMAWATI
Dua TKW asal NTB, Sumiati (jilbab merah) dan Masani tiba di Bandara internasional Lombok, Kamis (7/6/2018) setelah dinyatakan bebas dari hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (7/6/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Masani dan Sumiati, dua tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Barat berterima kasih pada Presiden Joko Widodo yang telah membantu proses pembebasan mereka dari hukuman mati di Arab Saudi.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membantu proses pembebasan kami dari hukuman pancung, melalui kerja keras pihak Kemenlu dan KBRI di Arab Saudi. Terima kasih Pak Jokowi, terima kasih, kami tak dihukum mati di negeri orang," kata Masani kepada Kompas.com saat tiba di Bandara Internasional Lombok, Kamis (7/6/2018).

"Saya juga berterima kasih pada Pak Jokowi, karena perjuangan Bapak Presiden, kami bisa kembali pulang ke kampung halaman dan bebas dari hukuman mati," timpal Sumiati.

Baca: Dituduh Selingkuh dengan Ahok, Grace Natalie Lapor Polisi

Keduanya menjelaskan, selama bekerja di Arab Saudi, mereka dituduh melakukan pembunuhan dan memiliki sihir. Akibatnya, keduanya diancam hukuman mati.

"Semua tuduhan itu tidak benar. Kami tak pernah membunuh atau melakukan praktik sihir pada siapapun. Jika tuduhan itu benar, maka tidak mungkin saya dan Mbak Sumiati bisa pulang seperti sekarang," ucap Masani.

Sumiati mengatakan bahwa selama bekerja, dia sempat ingin pulang namun disekap oleh majikannya karena harus merawat ibu majikan yang tengah sakit parah.

"Saya dituduh memberikan suntikan insulin dicampur racun pada ibu majikan saya. Padahal saya tidak pernah melakukan itu. Mereka juga menuduh kami melakukan santet atau sihir. Kami benar-benar tak berdaya saat kami ditangkap dan dijebloskan ke penjara," kata Sumati.

BERITA REKOMENDASI

"Pihak Kemenlu dan KBRI telah berjuang membantu kami, dan di KBRI saat ini ada 120 kawan kawan kami yang masih terbelit berbagai masalah. Mereka aman di bawah perlindungan KBRI Arab Saudi," lanjut dia.

Baca: Mabes Polri Selidiki Pemasang Spanduk PKS-Khalifah Islamiyah

Sumiati dan Masani memang sempat bekerja di KBRI setelah bebas dari hukuman mati setahun lalu.

Mereka kemudian mengurus proses kepulangan hingga akhirnya bisa berlebaran di Tanah Air tahun ini.

Masani dan Sumiati tiba di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (7/6/2018). Masani sambut ibunda tercintanya, Maning yang sudah menunggu di bandara selama dua hari.

Saat tiba di bandara, Masani langsung berlari memeluk ibunya yang sudah tak bertemu selama 8 tahun.

Tangis ibu dan anak pun pecah di tengah keramaian bandara. Sementara Sumiati disambut sepupunya, Erwansyah.

Dia tidak dijemput kedua orangtuanya karena sudah meninggal.

Kendati demikian, Sumiati tetap bahagia karena terbebas dari hukuman mati di Arab Saudi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Terima Kasih Pak Jokowi, Kami Tak Dihukum Mati di Negeri Orang"
Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas