Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW -- Sebanyak 400 WNI yang bermukim di Moskow merayakan Hari Raya Idul Fitri di Gedung KBRI, Jum'at (16/6/2018).

Diawali dengan Shalat Idul Fitri atau Ied yang dipimpin Mursakin, Kepala Sekolah Indonesia Moskow, sedangkan khatib adalah Rifki Zulkarnain, mahasiswa Indonesia di Rusia, perayaan Idul Fitri pun dimulai.

Baca: Amanda Rawless dan Naufal Samudra Tak Rasakan Beban Film Jailangkung Pertama

Masyarakat Indonesia yang hadir, adalah sebagian besar mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi di Rusia serta tenaga kerja Indonesia dari kalangan professional dan diaspora Indonesia.

Salah satunya Ahmad Ilham Danial, mahasiswa program S3 di Kazan, Republik Tatarstan, rela untuk naik kereta api sekitar 12 jam untuk berlebaran di ibu kota Rusia ini.

Menurut Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi, ada lebih dari 1000 orang Indonesia yang saat ini tinggal di Rusia.

“Saya menyambut gembira dengan semakin meningkatnya jumlah WNI yang tinggal dan berkunjung ke Rusia. Bahkan tahun lalu sekitar 20 ribu WNI telah berkunjung ke Rusia sebagai wisatawan. Sebaliknya, lebih dari 110 ribu wisatawan asal Rusia telah berkunjung ke Indonesia tahun lalu, atau meningkat 37%, dan ini yang tertinggi di dunia. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan hubungan Indonesia dengan Rusia di tingkat People to People,” kata Dubes Wahid dalam sambutannya.

Selapas shalat Idul Fitri, para WNI menghadiri acara open house di Wisma Indonesia.

Dubes Wahid menambahkan untuk membawa suasana seperti di Indonesia, Wisma menghidangkan menu lebaran seperti opor ayam, ketupat, sate ayam dan tape ketan.

“Cuma ketupatnya dibungkus plastik karena tidak ada janur di Rusia,” sambung Dubes Wahid.

Acara lebih meriah dengan hadirnya WNI yang sedang berada di Rusia untuk tujuan wisata dan dalam rangka Piala Dunia 2018, termasuk para awak media yang meliput acara yang sangat mendunia itu.

Di antara mereka tampak Muhammad Raffa Yasin (12 tahun) yang mewakili Indonesia pada acara International Children’s Social Programme “Football for Friendship”.