TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai baik lalu lintas selama arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2018.

"Sangat jauh (lebih baik arus mudik dan arus balik), apalagi dua tahun lalu ada Brexit," ujar Kalla saat ditemui usai menggelar halalbihalal di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Kamis (21/6/2018).

Mantan Ketua Umum Partai berlambang Pohon Beringin mengapresiasi, banyak pihak yang turut membantu kelancaran arus mudik dan arus balik tahun ini.

"Kita bersyukur bahwa kecelakaan yang menimbulkan meninggal dunia turun drastis dan kita aprsesiasi semua pihak, PU yang bikin infrastruktur, kemudian polisi, perhubungan yang mengatur itu. Semua tentu memberikan sumbangan untuk kelancaran mudik kali ini," tuturnya.

Selain infratrusktur yang telah dipersiapkan oleh Kementerian PUPR, Kalla juga menuturkan kebijakan pemerintah memperpanjang masa libur bagi Pegawai negeri sipil (PNS) juga turut membantu kelancaran lalu lintas.

"Juga infrastruktur kita sudah lebih baik jadi tidak ada lagi kemacetan yang parah, macet sedikit-sedikit ya hari biasa pun macet, tidak parah. Liburan panjang sehingga yang mudik itu punya kesempatan," ungkap JK.

Sebelumnya diberitakan, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam operasi ketupat 2018 dari H-8 hingga hari H Lebaran atau mulai Rabu (7/6/2018) hingga Jumat (15/6/2018) sebanyak 1.154 kasus atau turun 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 kemarin.

"Dari H-8 hingga hari H jumlah kecelakaan lalu lintas ada 1.154 kejadian. Jumlah ini turun 17 persen dibandingkan dengan Operasi Ramadniya tahun sebelumnya yang mencapai 1.623 kejadian," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, Sabtu (16/6/2018).

Setyo merinci jumlah korban meninggal dunia pada Operasi Ketupat 2018 hingga hari H sebanyak 242 orang atau turun 44 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 yakni 616 orang.