Hanya 2 Hari Mudik, Porter Ini Kembali Bekerja di Stasiun Gambir
Pendi pun berlalu pergi membawa barang-barang bawaan seorang ibu yang memiliki postur tubuh kecil dan tengah menggandeng anaknya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki puncak arus balik 2018 pasca libur Lebaran, kesibukan tidak hanya tampak pada para penumpang kereta api yang telah tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/6/2018), namun juga para porter.
Satu di antaranya seorang porter bernama Pendi (41) yang masih terlihat bugar walaupun sibuk membawa barang bawaan para penumpang yang tiba dari daerah.
Baca: Prabowo Umumkan Penggalangan Dana: Kirim Rp 5.000 pun Kami Sudah Terima Kasih
Ia secara sigap membawa tas jinjing berukuran sedang dan kardus menggunakan kedua tangannya.
Tribunnews sempat memperhatikan kegiatannya siang ini dan akhirnya menyapa pria berkulit sawo matang itu.
Ia sangat ramah membalas sapaan Tribunnews, menggunakan dialek sundanya.
"Sebentar ya, ngantar si ibu (penumpang) dulu ke sana (depan pintu keluar)," katanya ramah.
Pendi pun berlalu pergi membawa barang-barang bawaan seorang ibu yang memiliki postur tubuh kecil dan tengah menggandeng anaknya.
Setelah beberapa saat, ia pun kembali dan menghampiri Tribunnews, kami berbincang sejenak mengenai pengalamannya mudik dan momen pasca Lebaran.
"Wah macam-macam, ada seneng ada nggaknya juga, tapi ya dibawa seneng aja lah, namanya kerja kan ya, cari uang harus ikhlas," jelasnya sambil sesekali tertawa.
Pria asli Jawa Barat itu mengaku sempat pulang ke kampung halamannya yang memang tidak terlalu jauh dari ibukota.
Namun ia hanya pulang 2 hari saja untuk berlebaran bersama keluarga dan kerabat dekatnya.
Setelah itu, pada H+2, ia kembali lagi ke Jakarta dan langsung menjalani aktivitasnya sebagai porter bersama rekan-rekannya di Stasiun Gambir.
"Kemarin sih pulang dua hari saya, ya buat ketemu istri sama anak-anak, bawa oleh-oleh baju sama uang untuk mereka, biar seneng kayak orang-orang," paparnya.
Meskipun hanya bercengkerama sebentar dengan keluarganya, Pendi mengaku tetap bersyukur karena baik dirinya dan keluarganya selalu sehat.
Hadiah yang ia bawa pun diterima secara baik oleh keluarganya, sehingga hal itu membuatnya bahagia.
Karena dirinya merasa jerih payahnya selama di Jakarta, sangat dihargai oleh keluarganya.
"Meski sebentar ketemu keluarga tapi saya seneng aja gitu, dapet rejeki di sini terus dibawa pulang, eh ternyata diterima mereka (keluarga saya seneng), itu bahagia rasanya," tegasnya dengan mata berbinar.
Setelah kembali ke Jakarta dan kembali bekerja, menurutnya, pendapatannya beberapa hari ini cukup lumayan.
Namun ia enggan menyebutkan berapa pendapatannya per hari.
Yang didengar Tribunnews hanya rasa syukur dan ikhlasnya walaupun bekerja sebagai pengangkut barang bawaan penumpang.
"Alhamdulillah berapapun yang saya dapat alhamdulillah," tuturnya.
Setelah mengobrol cukup lama, Pendi pun pamit karena harus kembali mencari nafkah untuk keluarganya.
"Punten atuh, pamit mau ka ditu (ke sana), kerja lagi cari uang, hatur nuhun (terima kasih)," pungkasnya sambil berlalu pergi sambil kembali menyunggingkan senyumnya.