Kemacetan Mudik Berkurang, Sayangnya Minim Informasi
Ia mengatakan, hasil pantauan di lapangan pada arus balik lebaran lalu, rekayasa contra flow dan one way cukup efektif mengurai kemacetan.
Editor: Content Writer
Antisipasi puncak arus balik angkutan Lebaran tahun 2018 dengan rekayasa lalu lintas berupa contra flow dan one way di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan Cipali, diapresiasi Anggota Komisi V DPR RI Nurhasan Zaidi.
Ia mengatakan, hasil pantauan di lapangan pada arus balik lebaran lalu, rekayasa contra flow dan one way cukup efektif mengurai kemacetan.
Dalam keterangan persnya baru-baru ini, Nurhasan menyebutkan, ruas tol Jakarta Cikampek dilakukan contra flow dari KM 61 sd KM 29 (pintu tol Cikarang Utama). Sedangkan sore harinya sejak jam 15.00 diberlakukan one way mulai dr Pintu Tol Palimanan sampai dengan Pintu Tol Cikarang Utama.
“Kemacetan berkurang terutama di titik-titik kemacetan parah sekitar rest area di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan proyek pembangunan jalan tersebut tampak dihentikan sementara sesuai harapan,” jelas politisi PKS ini.
Meski demikian, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menyayangkan informasi ini tidak tersampaikan secara masif kepada pemudik.
“Pengguna tol arus balik seolah takut untuk menggunakan jalur satu arah Cikampek-Jakarta sehingga terlihat sangat lengang danhampir tidak digunakan, sedangkan kemacetan parah justru di jalan arteri, akibat dampak dari penutupan jalan tol sehingga kurang efekti,” tambahnya.
Penguraian kemacetan ini seharusnya dapat efektif dilakukan dan dimanfaatkan mulai dari sekarang hingga situasi dan suasananya kondusif.
“Sosialisasi dan informasi resmi dari pemerintah seharusnya dilakukan dengan cara apapun, di media sosial, media nasional, petugas di lapangan, rambu-rambu, informasi centre di rest area, dan lain-lain,” ujar Nurhasan.
Selanjutnya, legislator dapil Jabar itu berharap, dengan sosialisasi yang massif maka masyarakat yang akan menuju arah Ciikampek dari Jakarta dapat memahami dan mengkondisikan diri serta mencari alternatif rute melalui jalur arteri non tol. Dengan demikian, potensi ‘kepanikan’ dapat terminimalisir, sehingga tidak ada cerita pemudik menunggu jalur one way dibuka, bahkan sampai pemudik bisa tiduran di jalan tol.(*)