PDIP: Siapa pun Pemenang dalam Pilkada Sebaiknya Menang dengan Cara yang Benar
Eriko Sotarduga mengutarakan, siapa pun pemenang dalam pilkada serentak tahun ini, sebaiknya menang dengan cara yang benar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga mengutarakan, siapa pun pemenang dalam pilkada serentak tahun ini, sebaiknya menang dengan cara yang benar.
"Seperti dikatakan Bu Risma tadi, bukan menang dengan cara-cara yang tidak benar, karena itu akan menjadi utang dan akan menjadi permasalahan di kemudian hari," ujarnya di Kantor DPP Pusat PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018).
Ditambahkan Eriko, dalam pilkada yang paling diutamakan adalah figur calon kepala daerah, termasuk jejak rekam si calon.
"Seperti di Sumatera Utara, figur yang kami berikan kan figur yang terbaik, Pak Djarot, bersih dan berpengalaman," imbuh Eriko.
Baca: Hari Ini Bangkai KM Sinar Bangun akan Ditarik, Jenazah Korban Berada di Kedalaman 450 Meter
Namun pada kenyataannya, figur seperti Djarot yang dikatakan Eriko merupakan figur yang bersih dan berpengalaman, ternyata menurut hitung cepat tidak mampu memenangkan kontestasi di pilgub Sumut.
"Ini tentu kami evaluasi mengapa bisa seperti ini," ujarnya.
"Kami memberikan yang terbaik. Apakah hanya karena persoalan datang dari Blitar, Jakarta terus ke Sumatera Utara, bukankah kita ini menjadi negara kesatuan Republik Indonesia yang memang dari berbagai macam ragam dan memiliki kapasitas dan kapabilitasnya?" tanya dia.
Selain mengevaluasi soal pemilihan figur untuk pemimpin daerah, Eriko menambahkan bahwa akan ada evaluasi soal pelaksanaan pilkada itu sendiri.
Baca: Pengamat Sebut Politik SARA Masih Jadi Catatan Buruk di Pilkada Serentak 2018
"Ini kan pelaksanaan pemilu sudah berjalan baik dan aman, tapi apa sudah berjalan jujur?" tambah Eriko.
Seperti diketahui, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku terkejut dengan hasil hitung cepat pilgub di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya.
Karena itulah, Risma dengan para relawannya melakukan penelitian di Surabaya terkait hasil hitung cepat pilgub tersebut.
"Cerita macam-macamlah dari lapangan itu, bukan hanya money politics, tapi ya macam-macamlah," ujar Risma.