Gerindra Merasa Diteror Hasil Lembaga Survei Jelang Pemungutan Suara Saat Pilkada Serentak
"Namun apa yang terjadi pasangan tersebut mendapatkan 40 persen suara," katanya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahamd Muzani mengatakan partainya merasa diteror dengan hasil sejumlah lembaga survei menjelang pemungutan suara Pilkada 2018.
Satu contohnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah dimana pasangan calon yang diusungnya, Sudirman Said dan Ida Fauziah diprediksi akan kalah jauh dari pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Baca: Diserang Peretas, KPU Tunda Penggunaan Sistem Informasi Penghitungan Suara Pilkada Serentak
"Survei ini dikeluarkan hari-hari terakhir, maka itu kami merasa ketika survei dilakukan kami merasa diadjust, diframing, bahkan diteror, termasuk dihukum, lu hanya sekian persen. itu menghukum partai pendukungnya, menghukum calon gubernurnya, dan pemilihnya,"ujar Muzani di Rumah Dinasnya, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Minggu, (1/7/2018).
Hampir seluruh lembaga survei menurut Muzani mengeluarkan hasil risetnya menjelang pemungutan suara bahwa pasangan Sudirman-Ida hanya akan mendapat 10 sampai13 persen.
Baca: Akbar Tandjung Respons Wacana Duet JK-AHY Dalam Pilpres 2019
"Namun apa yang terjadi pasangan tersebut mendapatkan 40 persen suara," katanya.
Padahal menurut Muzani survei yang dilakukan lembaga survei merupakan bagian dari keilmuan.
Namun lembaga survei dengan mudahnya berkilah bahwa melesetnya hasil survei karena mesin partai bekerja.
Baca: Kronologi Pria Di Tangerang Tewas Setelah Menenggak Racun Postasium yang Dikiranya Air Mineral
"Ngelesnya seperti itu, lah ini kan engga ada akuntabilitas, engga ada akuntabilitas dan pertanggungjawaban intelektual, lah lu gimana masa kemarin pas survei ini kagak dibaca. begitu loh," katanya.
Karena itu, menurut Muzani hasil Pilkada 2018 tidak akan merubah keputusan partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Menurutnya hasil Pilkada tidak menggambarkan hasil Pilpres nanti.
"Ya makin optimis, bahwa dari hasil pilkada itu kita makin optimis," katanya.