Menteri Eko Ingin Pendamping Desa Bantu Kurangi Kesenjangan
Eko Putro Sandjojo meminta pendamping desa untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di desa.
Editor: Content Writer
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, meminta pendamping desa untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di desa.
Menurutnya, hal tersebut akan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, terutama desa.
"Saya harap dalam lima tahun ke depan ada pengusaha baru menengah yang asalnya dari pendamping desa atau yang didampingi," ujarnya saat memberikan arahan pada pembukaan Training of Trainer (TOT) Peningkatan Kapasitas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota Program Inovasi Desa di The Media Hotel and Tower, Jakarta, Senin malam (2/7).
Menurutnya, apa yang telah dibangun bersama selama 72 tahun Indonesia merdeka telah berhasil membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi nomor 16 dunia. Jika masa lalu masyarakat tidak merasa miskin, hal tersebut disebabkan karena mayoritas masyarakat dalam kondisi miskin sehingga tidak merasakan kesenjangan. Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi saat ini.
"Karenanya pemerintah sangat komitmen dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan tingkat desa-desa tertinggal. Mengentaskan kemiskinan dan kenaikan tingkat desa bukan hal yang mudah," ujarnya.
Dalam arahannya tersebut, Menteri Eko meminta pendamping desa untuk detil dalam menjalankan tugas sebagai pendamping. Ia juga meminta pendamping desa untuk memperhatikan segala aspek dalam membantu mengembangkan desa.
"Kegagalan dari program pemerintah di masa lalu disebabkan karena setiap program tidak direncanakan dengan matang, tidak terintegerasi. Dalam kapasitas sebagai Training of trainer, tanamkan bahwa dalam melakukan segala sesuatu itu harus dari hulu hingga hilir," tegasnya.
Ia mengatakan, dana desa hingga saat ini telah banyak membantu memenuhi kebutuhan infrastruktur desa. Ketersediaan infrastruktur tersebut akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa melalui inovasi-inovasi baru.
"Sekarang jalan desa sudah banyak yang terbangun. Memang tidak ada jalan tol, tidak ada trotoar. Ini butuh inovasi. Inovasi tidak bisa top down. Ada program PID (Program Inovasi Desa). Kita harapkan dengan ini akan tumbuh inovasi-inovasi baru sehingga masyarajat bisa rasakan manfaatnya supaya tidak terpaku," ujarnya.
Terkait hal tersebut ia mengakui bahwa beban dan tanggungjawab pendamping desa dalam hal ini sangat besar. Untuk itu, dibutuhkan panggilan hati dari semua pendamping desa untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan di desa.
"Gaji pendamping desa itu kecil, tapi bebannya besar. Jadi butuh pendamping yang memiliki panggilan hati," ujarnya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Diselenggarakan dari tanggal 2 hingga 7 Juli 2018, kegiatan TOT tersebut dihadiri oleh 351 peserta dari berbagai daerah. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.