Rommy: Sejak Awal NU Ingin Menyatukan Agama dan Nasionalisme
Warga NU dalam sejarah juga dicatat sebagai pejuang tangguh dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy melihat selama ini Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran yang besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Peran ini misalnya diperlihatkan oleh KH Hasyim Ashary yang mempopulerkan slogan "Hubbul Wathon minal iman" yang artinya cinta tanah air itu adalah bagian dari iman.
Slogan ini kemudian makin populer saat KH Wahab Hasbullah mengabadikannya dalam lagu "Yalal Wathon".
Warga NU dalam sejarah juga dicatat sebagai pejuang tangguh dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
NU juga selama ini menjadi benteng atas hadirnya pemahaman agama yang masuk ke Indonesia yang tidak semuanya selaras dengan upaya menyatakan agama dengan nasionalisme.
Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar, Indonesia menjadi laboratorium semua pemahaman Islam yang berkembang di berbagai belahan dunia.
"Pemahaman - pemahaman itulah yang perlu kita cermati, namun bukan berarti membenci namun mencermati agar tetap sejalan dengan kepentingan NKRI," kata Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, saat hadir dalam Halal bi Halal yang diadakan di Kantor PBNU, Selasa (3/7/2018).
Rommy menegaskan bahwa semua pihak harus bisa menjaga kerukunan dan perdamaian di Indonesia dari semua hal yang bisa merusaknya.
Termasuk dari paham keagamaan tertentu yang mempunyai potensi menimbulkan kerusuhan dan memancing pertikaian serta memantik ketegangan.
"Inilah peran penting Nahdlatul Ulama ke depan dan ini yang perlu kita support bersama," pungkas Rommy.