Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Temui Prabowo, Sudirman Said Laporkan Dugaan 3,7 Juta DPT Meragukan di Jawa Tengah

Kedatangan Sudirman tersebut untuk melaporkan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ‎Temui Prabowo, Sudirman Said Laporkan Dugaan 3,7 Juta DPT Meragukan di Jawa Tengah
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyambangi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (6/7/2018) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyambangi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (6/7/2018) malam.

Kedatangan Sudirman tersebut untuk melaporkan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah.

"Ada 6 isu di Jawa Tengah itu yang saya laporkan. Satu, DPT bermasalah, Itu dari mulai nomornya ganda, namanya ganda, nomor KTP-nya 00 tidak jelas. Sampai nama-nama DPT dengam tiga huruf," kata Sudirman.

Menurut Sudirman, apabila dijumlahkan seluruh kejanggalan DPT tersebut mencapai 3,7 juta pemilih.

"Dan tadi dikatakan pak Prabowo jumlah tersebut hampir sama dengan selisih antara pasangan nomor 1 (Ganjar-Yasin) dan nomor 2 (Sudirman-Ida Fauziah," katanya.

Baca: Peroleh 42 Persen Suara Sebagai Cagub, Ini Reaksi Sudirman Said Saat Ditanya Apakah Mau Nyaleg

Sementara itu, Prabowo mengaku prihatin dengan dengan adanya laporan kecurangan tersebut.

Pasalnya jumlah kecurangan tersebut hasilnya cukup signifikan dan dapat mempengaruhi hasil Pilkada.

Berita Rekomendasi

"Karena ternyata kita menemukan daftar pemilih tetap DPT ada 3 juta nama lebih kalau tidak salah mendekati 3,7 juta nama yang meragukan. Dengan sendiri iya ini sebetulnya bisa sangat memperngaruhi jalannya pemilihan itu karena selisihnya ya 3 juta itu," katanya.

Prabowo mengatakan dengan laporan yang disampaikan Sudirman Said tersebut, pihaknya akan memanggil tim hukum untuk mengkajinya.

Tidak menutup kemungkinan kejanggalan DPT tersebut akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi.

"Jadi ini sekali lagi kami akan menempuh langkah-langkah untuk mempelajari situasi ini kita ingin menegakkan demokrasi. Dan kita imbau semua pihak agar marilah kita bangun budaya demokrasi yang baik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas