Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pengamat : Kontribusi Polisi dan BIN Buat Pilkada Aman Tanpa Gangguan

Berkat kedua institusi tersebut, kata dia, Pilkada dapat berjalan dengan aman, damai, dan tanpa gangguan.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pengamat : Kontribusi Polisi dan BIN Buat Pilkada Aman Tanpa Gangguan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting menunjukkan tinta pada jarinya usai mencoblos pada Pilkada serentak 2018 di TPS 5, Sukma Jaya, Depok, Rabu (27/6/2018). Kota Depok bersiap menentukan Gubernur Jawa Barat untuk lima tahun mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik, Jeirry Sumampouw menyebut kontribusi kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) sangatlah besar dalam Pilkada Serentak 2018.

Berkat kedua institusi tersebut, kata dia, Pilkada dapat berjalan dengan aman, damai, dan tanpa gangguan.

Jeirry pun mengajak masyarakat memberikan apresiasinya kepada polisi dan BIN.

"Secara umum kalau pilkada berjalan lancar di hari H dan setelahnya tak terjadi apapun gangguan, maka kita harus apresiasi aparat kepolisian dan badan intelijen," ujar Jeirry, di Up2Yu Cafe and Resto, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TEPI) itu menilai ada alasan mengapa pilkada ini terselenggara dengan baik.

Salah satunya, karena pemetaan yang dilakukan keduanya bersama pihak penyelenggara Pilkada sangatlah baik.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, ia memberikan contoh nyata yakni di Pilkada Papua. Disebut sebagai daerah rawan dan rentan konflik, namun ternyata pilkada kali ini berlangsung secara kondusif.

Baca: Jokowi Bilang sudah Tentukan Nama Cawapres-nya di Pilpres

"Di Papua, dari tahun ke tahun, dari pemilu ke pemilu, selalu ada masalah. Memang ancaman-ancaman itu ada, tapi tak mengganggu pelaksanaan," kata Jeirry.

"Sebelumnya, memang kepolisian mengingatkan masyarakat untuk menjaga kedamaian dan mencegah politik uang dan politisasi SARA," tukasnya.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, yakni Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo, pengamat Intelijen Ngasiman Djoyonegoro, serta pengamat sosial Nunung Nurjanah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas