PPP: Peluang Cawapres Jokowi dari Parpol dan Non Parpol Sama Besarnya
Meskipun demikian, menurut Arsul, tidak menutup kemungkinan ada nama lain yang akan pilih Jokowi untuk menjadi pendampingnya
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan saat ini kurang lebih terdapat 10 nama Calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ke-10 nama Cawapres tersebut sedang dibahas dan terus dimatangkan oleh Jokowi bersama sejumlah partai pengusung.
Baca: Puan: Semua Parpol Saling Lihat Capres dan Cawapres untuk Ukur Kekuatan
"Ya tidak akan jauh lah dari 10 nama itu," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (11/7/2018).
Meskipun demikian, menurut Arsul, tidak menutup kemungkinan ada nama lain yang akan pilih Jokowi untuk menjadi pendampingnya.
"Meskipun sekali lagi dari proses pilpres penentuan cawapres ditentukan faktor-faktor eksternal di luar koalisi, tentu juga tidak boleh kemudian dikesampingkan sama sekali di luar 10 nama," katanya.
Menurut Arsul dari nama yang masuk bursa Cawapres Jokowi, komposisi yang berasal dari parpol dan non Parpol sama besarnya. 10 nama tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan.
Baca: Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Jokowi Masih Belum Terkalahkan
"Masing-masingkan saya bilang tadi. punya plus minus jadi tidak bisa dikatakan ini yang paling merangkul dan yang ini kurang atau yang ini paling tidak bisa merangkul ," pungkasnya.
Adapun ke 10 nama Cawapres yang oleh Jokowi kini sudah dikerucutkan menjadi tinggal lima nama lagi tersebut yakni, Mahfud MD, Moeldoko, Ma'ruf Amin, Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, dan Chaerul Tanjung.