Mahfuz Sidik: Gelombang Caleg Mundur dari PKS akan Semakin Besar
Mantan Wakil Sekjen DPP PKS Mahfuz Sidik menyayangkan sikap para petinggi partainya yang tidak mengantisipasi terkait ancaman para kader
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Mantan Wakil Sekjen DPP PKS Mahfuz Sidik menyayangkan sikap para petinggi partainya yang tidak mengantisipasi terkait ancaman para kader hengkang, terkait para calon anggota legislatigf yang akan mengundurkan diri dari pencalonan.
“Saya menyayangkan sikap DPP PKS yang tidak mengantisipasi kasus-kasu caleg yang mundur ini. Bahkan beberapa pengurus menganggap enteng. Misalnya dengan komentar “mati satu tumbuh seribu”, seperti beredar via media sosial. Jika dikelola seperti ini sangat mungkin gelombang caleg mundur akan makin besar,” Mahfuz mengingatkan, Sabtu (14/7/2018).
“Saya juga menyayangkan DPP yang cenderung tertutup sikapnya. Misalnya tentang dua form pengunduran diri yang harus diisi caleg. Mestinya kan dijelaskan dengan gamblang. Kalau perlu didialogkan. Bukan dengan pernyataan: “kami mencari caleg yang taat”. Kalau seperti itu akan jadi bumerang buat PKS di pileg 2019," katanya lagi.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR yang juga politisi PKS Politisi PKS Fahri Hamzah mengunggah surat berlogo PKS yang meminta bakal calon anggota legislatif terpilih nantinya harus siap mengundurkan diri kapan pun. Surat tersebut diunggah Fahri di akun Twitter awal bulan lalu Minggu (1/7/2018).
Fahri menyebut surat tersebut dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk menghindari terulangnya kasus seperti dirinya. PKS sempat memecat Fahri dan mencopotnya sebagai Pimpinan DPR. Namun, pemecatan gagal setelah Fahri membawanya ke ranah hukum.
Hingga berita ini diturunkan tribun masih mencoba mengonfirmasi ke DPP PKS