Gedung DPR Sempat Mati Lampu Saat KPK Geledah Ruang Kerja Eni Saragih
Kurang dari tiga menit lampu di lantai 11 gedung Nusantara 1 DPR RI tersebut padam, ketika KPK berada di ruangan 1121 yang merupakan ruang kerja Eni.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gedung DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta sempat mati lampu saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeledah ruangan kerja Wakil Ketua Komis VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih pada Senin (16/7/2018) malam.
Kurang dari tiga menit lampu di lantai 11 gedung Nusantara 1 DPR RI tersebut padam, ketika KPK berada di ruangan 1121 yang merupakan ruang kerja Eni.
Saat lampu menyala tampak dari kaca ruang kerja Eni sejumlah anggota KPK.
Baca: Gerindra: Jokowi Mau Umumkan Cawapresnya Besok pun Kita Tidak Akan Terpengaruh
Dua orang perempuan dengan masker menggantung di leher dan satu orang pria berompi KPK duduk dan memeriksa berkas di ruang kerja Eni.
Hingga berita ini diturunkan penggeledahan di ruang kerja Eni masih berlangsung.
Penggeledahan dilakukan secara tertutup dengan petugas Pengamanan Dalam berjaga di depan pintu masuk ruang anggota dewan.
Baca: Sofyan Basir Mengaku Tidak Kaget Kantor PLN Pusat Digeledah KPK
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi menggeladah ruang kerja wakil Ketua Komisi VII dari fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih di Gedung Nusantar 1, lantai 11 nomor 1121, Senin petang, (16/7/2018).
Penggeledahan dilakukan KPK sekitar pukul 18.00 wib.
"Dari sebelum magrib lah kira kira, jumlahnya (anggota KPK) saya tidak tahu," ujar seorang petugas pengamanan dalam (Pamdal) di depan ruangan yang digeledah KPK.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya mendampingi KPK saat menggeledah ruang kerja Eni di DPR.
Baca: KPK Geledah Ruang Kerja Eni dan Kantor PLN Cari Dokumen Terkait Kasus Suap Proyek PLTU Riau-1
Sebelum penggeledahan menurut Dasco MKD telah mendapat pemberitahuan dari KPK soal rencana tersebut.
"Sesuai dengan ketentuan Undang-undang penggeledahan itu harus memberitahukan MKD serta didampingi MKD. Tadi kita sudah diinformasikan KPK juga, sudah dikasih surat perintahnya dan sudah kita dampingi dan saat ini sedang berlangsung,"katanya.
Eni ditangkap KPK pada Jumat (13/7/2018) sore usai menghadiri acara di rumah dinas Menteri Sosial, Idrus Marham.
Eni diduga menerima suap poyek PLTU Riau 1.
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, KPK juga menangkap 8 orang lainnya.
KPK pun turut menyita uang senilai Rp 500 juta.