Alasan Yusuf Supendi, Pendiri PKS Jadi Caleg PDI Perjuangan
Kedatangannya ke KPU, untuk mendaftarkan dirinya sebagai caleg di Dapil V Jawa Barat diantaranya Kabupaten Bogor, daerah asal usulnya.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota DPR RI KH Yusuf Supendi, kini kembali aktif dalam dunia politik.
Ia terlihat bersama kader PDIP hari ini mendatangi kantor KPU di Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).
Kedatangannya ke KPU, untuk mendaftarkan dirinya sebagai caleg di Dapil V Jawa Barat diantaranya Kabupaten Bogor, daerah asal usulnya.
"Saya bertafakur, mohon izin dan doa restu dari ibunda tercinta, serta konsultasi kepada para tokoh agama, jamaah pengajian, peneliti, dan para pengacara, maka mantaplah pilihan dan ijtihad politik saya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)” tegas KH. Yusuf Supendi.
Mengenai kepindahannya ke PDIP, Yusuf mengatakan semua itu berdasarkan riset yang ia lakukan.
Baca: Menteri Jokowi Disarankan Mundur Jika Maju Jadi Caleg 2019
Serta ingin mengubah persepsi yang selama ini melekat di PDIP, yang dilihat sebagai partai anti Islam dan simpatisan PKI.
"Saya yakin dapat berjuang mengoreksi persepsi keliru tersebut, melalui penyebaran informasi yang tepat dan perilaku politik yang mengedepankan kemaslahatan agama, bangsa, dan negara,” ungkap Jebolan Universitas Imam Muhammad Bin Saud Riyadh, Saudi Arabia ini.
Yusuf yang juga merupakan pendiri Partai Keadilan (PK), cikal bakal PKS, menceritakan kepindahannya ke partai lembang banteng tersebut berlangsung cepat.
Pada tanggal 9 Mei ia berkomunikasi dengan TB Hasanuddin, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Selang tiga hari ia langsung bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan langsung disodorkan satu pertanyaan dan satu pernyataan.
"Apakah saya bisa diterima merapat ke PDI Pejuangan? Jawaban pak Sekjen: Saya bukannya senang. Tapi, bahagia akang bersedia merapat ke PDI Perjuangan. Saya tidak akan berpolitik praktis, kecuali bersama PDI Perjuangan," ujar Yusuf sambil menirukan percakapannya kala itu.
Kembali terjun ke dunia politik, Yusuf siap berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Menjadi politisi yang agamis, religius, nasionalis, dan berintegritas, serta cerdas moralitas dan intelektualitas sehingga bersih dari tindakan tercela di antaranya korupsi dan suap menyuap yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat," ujar Yusuf.