Pendiri PKS Yusuf Supendi Mengaku Sempat Pamit ke Orang Tua Sebelum Masuk PDIP
Pendiri PKS yang kini bergabung ke PDIP, Yusuf Supendi mengaku telah diajak cukup lama untuk bergabung dengan partai berlambang Banteng tersebut.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri PKS yang kini bergabung ke PDIP, Yusuf Supendi mengaku telah diajak cukup lama untuk bergabung dengan partai berlambang Banteng tersebut.
Ajakan itu, kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dengan beberapa peneliti dan pengamat senior yang dia kenal guna dimintai masukan.
Baca: Presiden Jokowi dan Zohri Saling Puji di Istana Bogor
Bukan hanya itu, pria berusia 60 tahun itu juga meminta izin kepada orangtuanya yang sudah berusia 94 tahun atas keputusannya.
"Saya pamit sama orangtua saya dan juga sempat rapat besar dengan keluarga. Saya bilang di situ, saya ingin ikut caleg dari PDIP," ucapnya kepada Tribun, Jakarta, Rabu (18/7).
Saat momen pamit itu, Yusuf juga sempat mendengarkan masukan dari istri dan anaknya yang juga meminta untuk tetap berada di rumah dan tidak lagi berurusan dengan politik.
Hanya saja, Yusuf menjelaskan bahwa mengabdi kepada negara merupakan kewajiban setiap pribadi. Hingga akhirnya, keluarga memahami dan merestuinya maju di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V.
Yusuf menguraikan, dirinya memiliki strategi sendiri untuk meraih suara pemilih di dapilnya. Bermodal 12 ribu suara pada pemilu sebelumnya, dirinya optimis untuk dapat melampaui target.
Satu diantaranya adalah dengan mendekatkan diri kepada ulama dan konstituen yang sudah dibina selama ini.
"Selain itu, dalam waktu dekat ini sebelum ada daftar caleg tetap, saya belum akan memakai nama PDIP dulu. Nanti saja kalau sudah DCT," ungkapnya.
Bukan itu saja, hasil dari telahaan dan penerawangan dirinya, PDIP merupakan partai yang mampu bertahan lama untuk memenangi beberapa pemilu lagi.
"Hasil penerawangan saya dan hasil ngobrol dengan beberapa kawan mengatakan bahwa PDIP tetap mampu bertahan sebagai partai besar di pemilu-pemilu mendatang," ucapnya.
Reduksi Anggapan Tidak Dekat Ulama
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Perreira menjelaskan bukan hal yang mengherankan apabila Yusuf Supendi bergabung ke PDIP.
Sebagai teman lama, Andreas mengatakan komunikasi antara PDIP dan Yusuf sudah berlangsung sejak lama.
Dia menjelaskan tidak butuh waktu panjang bagi PDIP untuk merangkul pria yang juga pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Partai Hanura itu. Hanya beberapa kali pertemuan, keduanya sepakat untuk bersama.
"Tidak usah heran lah. Kita kan juga sudah kenal sejak lama. Prosesnya juga cepat kok," ungkapnya.
Dirinya juga tidak menampik bahwa masuknya pria asal Bogor itu sekaligus membuktikan PDIP memiliki kedekatan dengan alim ulama.
Anggapan bahwa PDIP tidak memiliki santri atau tidak mempunyai kader dari komponen agama, adalah tidak benar.
"Ya jadi salah satu bentuk saja untuk mereduksi anggapan kalau kita tidak dekat dengan ulama. Buktinya, Ustaz Yusuf gabung ke kita," kata Andreas di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/7).
Bukan hanya Yusuf Supendi, Andreas mengatakan banyak santri dan ulama yang diusung untuk maju di pileg 2019. Hanya saja, tidak banyak orang yang mengetahui dan paham soal itu.
"Kalau mau dilihat lebih lanjut sih banyak, banyak sekali. Tapi, orang banyak tidak tahu. Maka, kami di sini beri tahu kalau ada loh kader kita yang jadi ulama, ada dari kalangan santri, ada dari pemuda pesantren juga. Beberapa yang terkenal juga ikut sama kita," tandasnya.(ryo)