Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi PBNU, Menlu Malaysia Diharapkan Bisa Perkuat Kerjasama

Kiai Said lalu memperkenalkan tentang Islam Nusantara yang sedang gencar di kampanyekan NU. Menurutnya, Islam Nusantara

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Kunjungi PBNU, Menlu Malaysia Diharapkan Bisa Perkuat Kerjasama
Istimewa
Menlu Malaysia Kunjungi PBNU di Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Sabtu (21/7/2018).

Kunjungan rombongan dari Negeri Jiran itu diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj."Terima kasih atas kedatangan ke kantor kami," kata Kiai Said.

Kiai Said lalu memperkenalkan tentang Islam Nusantara yang sedang gencar di kampanyekan NU. Menurutnya, Islam Nusantara bukan agama, mazhab, atau aliran baru, melainkan sebagai simbol Islam yang damai.

"Istilah Islam Nusantara itu simbol Islam yang damai, Islam yang ramah," katanya.

Praktik hubungan agama Islam dan kebudayaan. Menurut Kiai Said dibangun di atas kebudayaan. Kebudayaan dapat diterima selama tidak bertentangan dengan syariat. Ia menyebut produk-produk hasil kebudayaan, seperti sarung dan peci.

Dengan adanya kunjungan ini PBNU berharap Malaysia bisa bekerjasama memperkuat gagasan Islam Nusantara agar menjadi kiblat sebagai Islam yang damai.

"Dan yang paling penting, mari kita perkuat Islam Nusantara. Islam Nusantara menjadi kiblat umat, bukan kiblat shalat," ujar Kiai Said.

Berita Rekomendasi

Sementara Menlu Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah dalam awal sambutannya mengaku senang dapat bertemu dengan Kiai Said.

"Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan Bapak Kiai Said Aqil," kata Datuk Saifuddin.

Datuk Saifuddin menanggapi Islam Nusantara yang disampaikan Kiai Said. Ia mengaku setuju dengan gagasan tersebut.

"Saya setuju dengan pandangan Pak Kiai tadi tentang Islam Nusantara," Katanya.

Menurutnya, konsep Islam Nusantara yang digaungkan NU itu tidak berbeda dengan Manhaj Salaf yang dicetuskan Sidiq Fadli di Malaysia.

"Saya pikir konsepnya hampir sama. Tidak bertentangan dengan budaya," katanya.

Menurutnya, hubungan agama dan budaya setempat itu simbiosis mutualisme. Dengan cara menerima kebudayaan, Islam akan kuat.

Beberapa pengurus PBNU diantaranya Wakil Ketua Umum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz, Ketua PBNU H Robikin Emhas, H Marsudi Syuhud, KH Abdul Manan Ghani, H Iqbal salam, dan Bendahara Umum H Ing Bina Suhendra turut menerima para tamu.

Tak ketinggalan Rais Syuriyah PBNU KH Akhmad Ishomuddin, Ketua PBNU H Sulton Fatoni, Wasekjen H Andi Najmi Fuadi, Ketua Umum PP Pagar Nusa M Nabil Haroen, dan Wakil Sekretaris LTM PBNU H Muiz Ali Murtadho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas