Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Cawapres Prabowo? Fadli Zon: Kita Cari Formasi yang Kemungkinan Menangnya Tinggi

Formasi koalisi pengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019 kini mulai terlihat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Siapa Cawapres Prabowo? Fadli Zon: Kita Cari Formasi yang Kemungkinan Menangnya Tinggi
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers terkait pertemuan tersebut di kediamannya dikawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018). Pertemuan tersebut menyepakati kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam Pilpres 2019. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Formasi koalisi pengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019 kini mulai terlihat.

PAN, PKS hingga Demokrat kini intens berkomunikasi dengan partai pimpinan Prabowo, Gerindra, guna menjajaki kemungkinan koalisi di antara partai-partai tersebut.

Namun, keinginan setiap partai mencalonkan kader terbaiknya untuk dipasangkan sebagai cawapres Prabowo menjadikan satu hal yang begitu penting.

Baca: Ahmad Dhani Siap Jual Rumah untuk Bantu Prabowo Jadi Presiden

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan jika posisi cawapres akan dipertimbangkan yang memiliki kemungkinan menang tertinggi.

"Saya kira kalau persoalan itu persoalan yang teknis (penentuan cawapres) pasti nanti akan mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat yang pertama," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

"Yang kedua juga mencari formasi yang kemungkinan menangnya itu tertinggi gitu ya. Dan karena itu saya yakin akan ada satu konsensus atau kemufakatan terhadap goals itu target," ucapnya menambahkan.

Sebelum membentuk koalisi, lanjut Fadli, kesamaan-kesamaan melihat permasalahan bangsa saat ini lebih penting.

Berita Rekomendasi

Sebab, menurutnya jika sudah ada kesepahaman terkait hal itu, tidak akan terjadi salah paham saat koalisi terbentuk.

"Itu kita menyatukan dulu pikiran-pikiran untuk melihat permasalahan-permasalahan yang ada. Kemudian persoalan-persoalan masyarakat yang ada dan bagaimana cara kita merubahnya baru berbicara koalisi," tutur Fadli.

"Jadi bicara rakyat dulu baru bicara koalisi sehingga nanti kita tidak salah paham tentang bagaimana koalisi ini dibangun harus ada kesepahaman-kesepahaman terhadap situasi dulu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas