Tommy Soeharto Hadiri Forum Ijtima Ulama GNPF untuk Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto hadir dalam acara Forum Ijtima Ulama
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto hadir dalam acara Forum Ijtima Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat, (27/7/2018).
Mengenakan baju koko putih lengkap dengan peci senada, Tommy tiba sekitar 19.45 Wib. Tommy tidak berkomentar sedikit pun saat tiba di lobi Hotel. Ia menuju lantai tiga gedung tempat para tamu VIP berada.
Begitu pun 10 menit kemudian saat Tommy turun dan menuju balroom hotel tempat acara berlangsung. Ia hanya tersenyum saat awak media menanyainya.
Kehadiran Tommy kali ini didampingi oleh Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso yang tiba terlebih dahulu.
Selain Tommy turut hadir Ketua Umum Parpol yang berada di luar koalisi Joko Widodo, diantaranya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan,Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Untuk diketahui para ulama yang tergabung dalam Forum Ijtima Ulama GNPF akan menyampaikan rekomendasi koalisi serta komposisi capres serta cawapres kepada partai partai yang berada di luar koalisi Joko Widodo.
Ketua Tim Pemenangan Gerindra Sandiaga Uno mengatakan bahwa rekomendasi ulam tersebut akan menjadi pertimabangn penting bagi partainya.
"Tentu apapun usulan dan rekomendasi ulama akan menjadi pertimbangan kita dalam menghadapi Pilpres 2019," katanya di lokasi.
Hal senada juga disampikan Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin. Menurutnya sudah menjadi garis partai untuk menerima masukan ulama termasuk yang tergabung dalam ulama GNPF, dalam setiap keputusan.
"Ada realitas politik di hadapan kita ada sekelompok umat Islam yang jumlanya tidak sedikit. Yang berafiliasi ke mereka ya jadi ini kan asprirasi yang mesti ditampung. Tidak mungkin diabaikan nah mereka ini sangat signifikan dalam konstelasi politik dan mereka di dengar oleh sebagian umat Islam," kata Suhud.