Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

Keputusan itu, membuat beberapa anggota Persaudaraan Alumni 212 kecewa. Hal itu, diamini oleh juru bicara PA 212 Novel Bamukmin. Sebab, Prabowo tidak sepenuhnya mengikuti rekomendasi ijtima ulama dan tokoh nasional GNPF.

Terutama pada poin yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al-Jufri dan Ustad Abdul Somad menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Jadi memang ada sedikit kekecewaan, untuk Prabowo ini mengambil Sandiaga Uno," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (12/8/2018).

Namun, menurut Novel, Prabowo sudah mengikuti beberapa rekomendasi dari ulama. Yakni, membentuk koalisi partai keumatan bersama dengan Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Berkarya. Kemudian, menjadikan Prabowo sebagai capres.

"Artinya, sudah dua per tiga Prabowo mengikuti ijtima ulama, kalau pun ini sepertiganya wajar kebijakan partai menghitung ongkos partai," kata Novel.

Karena itu, PA 212 kemungkinan akan tetap mendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Meski, ucap Novel, PA 212 akan mendiskusikan terlebih dahulu bersama dengan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

"Kami jadi masih sampai saat ini, walaupun belum ada pernyataan resmi, kami melihat masih arah kita kepada Pak Prabowo," ucap Novel.