Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, Jimly Asshiddiqie tak memandang perbedaan pelaksanaan Hari Idul Adha menjadi hal yang besar.

"Yang penting pokoknya seperti tadi inti dari khotbah. Kita menjadikan Idul Adha ini kembali menangkap pesan sejarah. Ketika mau disembelih oleh bapaknya digantikan dengan hewan dan itulah sukses ujian Iman dan ujian kesabaran," terang Jimly di Masjid Al-Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).

Baca: Idul Adha, Masjid Al Azhar Bagikan 1.500 Kupon Daging Kurban

Ia menuturkan pesan yang bisa diambil dari salat Id itu sendiri adalah semangat berkurban yang didampingi dengan rasa saling peduli dan saling memberi.

"Dan karena itu salat Idul Adha diiringi dengan semangat berkorban dan makna spirti of sharing, carring and giving. Bagaimana kaum muslimin mengembanhkan semangat untuk saling peduli dan saling memberi," kata Jimly.

Selain itu, essensi Idul Adha, ujar Jimly adalah menjadi bukti bahwa islam itu bisa tumbuh berkembang rahmat bagi sesama, bagi alam semesta.

"Sekali lagi kaum muslimin di manapun berada saya mengucapkan selamat Idul Adha, semoga Allah memberi keberkahan kepada kita semua, sebagai umat dan juga sebagai bangsa 3 terbesar di dunia. Mudah-mudahan ini menjadi dorogan bagi kita semua agar maju sebagai bangsa," jelas Ketum Icmi ini.

Hari ini Masjid Al-Azhar Jakarta Selatan melaksanakan salat Idul Adha pada Selasa (21/8/2018) pagi dengan Imam shalat Nur Qawwim dan khotbah KH. Mahfudh Makmun.

Baca: Sri Mulyani Batal Masuk Timses Atas Permintaan Jokowi

Pelaksanaan Hari Idul Adha yang dilakukan Masjid Al-Azhar Jaksel ini berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama berdasar hasil sidang itsbat menetapkan 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh hari, Senin (13/08/2018). Sehingga hari raya Idul Adha pada Rabu 22 Agustus 2018.