Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Sebut Penembakan Dua Polisi di Tol Cipali Sebagai Aksi Balas Dendam

"Jadi motifnya mertuanya dulu ditangkap. Mertuanya juga dulu JAD, lebih kurang sebulan yang lalu jadi mungkin dia balas dendam,"

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kapolri Sebut Penembakan Dua Polisi di Tol Cipali Sebagai Aksi Balas Dendam
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada motif balas dendam di balik peristiwa penembakan dua anggota polisi di tol Kanci-Pejagan, Cipali, Jawa Barat.

Tito mengatakan para pelaku yang diduga anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) ingin membalaskan dendam untuk mertuanya.

Baca: Fadli Zon Senang Bila Pernyataan Ngabalin Mewakili Presiden Jokowi

Mertua pelaku sebulan sebelumnya ditangkap aparat kepolisian.

"Jadi motifnya mertuanya dulu ditangkap. Mertuanya juga dulu JAD, lebih kurang sebulan yang lalu jadi mungkin dia balas dendam," ujar Tito, di Gedung Promoter RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018).

Ia menceritakan dua dari tiga pelaku yang tertembak sempat melarikan diri ke RS Slawi.

Baca: Dugaan Mahar Sandiaga Uno Dianggap Tak Terbukti, Guntur Romli Sebut Putusan Bawaslu Lucu

Supaya bisa mendapat perawatan, kedua pelaku mengaku sebagai polisi yang tertembak oleh penjahat.

Berita Rekomendasi

"Setelah tiga jam proses perawatan kemudian dia langsung lari. Kami sudah tahu dia anggota jaringan JAD," jelas Tito.

Dari keterangan dokter, Tito mengatakan pelaku mengalami luka tembak yang parah di bagian perut dan mengeluarkan banyak darah.

"Darahnya juga banyak keluar, kena dibagian perut. Kemudian tensinya saat itu sudah drop ke-72. Mungkin juga sudah meninggal, kita nggak tahu," katanya.

Baca: Fadli Zon: Prabowo Berhasil Membawa Pencak Silat Terbanyak Memberikan Sumbangan Medali Emas

Sebelumnya, Ipda Anumerta Dodon bersama rekannya, Aiptu Widi, ditembak tiga orang tak dikenal saat berpatroli di lokasi.

Ipda Dodon mengalami luka di dada dan rahang, sedangkan Aiptu Widi terluka di tangan.

Keduanya sempat dirawat di RS Mitra Plumbon, Jawa Barat.

Namun, Ipda Dodon meninggal setelah menjalani perawatan medis secara intensif di CT Scan Post Mortem Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas