Saat Jokowi Tegur Warga di Lombok yang Kampanyekan Dirinya
Presiden Joko Widodo menegur seorang warga Lombok, NTB, saat mulai berkampanye pemilihan presiden 2019.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Presiden Joko Widodo menegur seorang warga Lombok, NTB, saat mulai berkampanye pemilihan presiden 2019.
Baca: Jokowi ke Masyarakat Lombok : Saya Akan Cek Apa Uangnya untuk Bangun Rumah Atau Tidak
Awalnya, Presiden Jokowi memberikan bantuan pembangunan rumah secara simbolis kepada masyarakat Lombok di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Minggu (2/8/2018).
Setelah memberikan sambutan, Jokowi mempersilahkan warga yang ingin menyampaikan sesuatu untuk naik ke atas panggung.
Raden, nama salah satu warga Lombok yang berkesempatan menyampaikan keluh kesahnya.
"Bantuan pembangunan rumah, masih ada yang belum," ucap Raden.
Keluhan tersebut, langsung di jawab Jokowi dengan menyampaikan bahwa pemerintah membutuhkan waktu untuk melakukan verifikasi data dilapangan secara akurat, karena dana yang diberikan merupakan uang negara.
"Kurang lebih ada 71 ribu rumah yang rusak berat, ringan, sedang, ini jumlah yang tidak sedikit, yang baru kita verifikasi 19 ribu, masih banyak yang belum terdata dan terverisikasi dengan baik, saya minta semuanya bersabar, agar verifikasi betul-betul akurat," jawab Jokowi.
Menurut Jokowi, dalam penyaluran dana bantuan untuk pembangunan rumah mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta per rumah, perlu hati-hati karena jika terdapat kesalahan maka pejabat negara bisa terkena kasus hukum.
"Pejabat ngitungnya juga takut, kalau itungannya keliru, uang sudah keluar, nah ini bisa masuk sel yang keliru, jadi semuanya harus hati-hati," ucap Jokowi.
Mendengar penjelasan Presiden, Raden langsung memahaminya dan tidak menyampaikan keluhan lagi, tetapi malah mempromosikan Jokowi di Pilpres 2019.
"Dana sumbangan ini, kita sangat bersyukur kepada Allah dan pada presiden, rasa syukur kepada Presiden, diperiode nanti semoga jadi presiden lagi," kata Raden disambut tawa hadirin.
"Sebentar-sebentar, ini enggak boleh, ini kampanye, enggak boleh, enggak boleh," timpal Jokowi yang melarang Raden untuk berkampanye.
Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk perbaikan ringan.
Kontruksi pembangunan rumah, diwajibkan menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), agar memiliki ketahanan ketika terjadi gempa.
Sementara fasilitas publik, seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, puskesmas dan rumah sakit yang rusak, Jokowi mengatakan, pemerintah akan perbaiki dan ditargetkan bisa kembali berfungsi pada Desember 2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.