Fadli Zon Sebut Pendataan DPT di India Lebih Baik Ketimbang di Indonesia
"Masalah DPT ini adalah pintu masuk kecurangan jadi kecurangan yang telah disiapkan secara sistematis, terstruktur dan masif," ujar Fadli
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan temuan delapan juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda merupakan pintu masuk kecurangan.
Dia menduga, kecurangan tersebut bisa jadi telah disiapkan secara struktural.
Baca: Koalisi Prabowo-Sandi: Diduga Ada 8 Juta DPT Ganda
"Masalah DPT ini adalah pintu masuk kecurangan jadi kecurangan yang telah disiapkan secara sistematis, terstruktur dan masif," ujar Fadli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Wakil Ketua DPR RI itu kemudian membandingkan dengan Pemilu di India.
Dia mengatakan, di India yang populasinya 1,2 miliar orang memiliki DPT mencapai 844 juta dan tidak ada masalah mengenai DPT.
"Waktu saya ke India tahun 2015, pemilihnya itu 844 juta dari 1,2 miliar penduduk. Itu enggak ada masalah tentang DPT, kecurangan pemilu mereka bisa atasi dengan baik," ungkapnya.
Dengan demikian, menurut Fadli masalah DPT harus segera diselesaikan.
Karena masalah DPT selalu terulang dalam setiap perhelatan Pileg maupun Pilpres.
"Ini selalu berulang dan menurut saya harus dihentikan supaya demokrasi kita ini betul-betul demokrasi yang merepresentasikan demokrasi yang mewakili suara rakyat bukan suara siluman," pungkasnya.
Baca: Amankan Pemilu 2019 di Papua, Polri Kirim Intelijen dan Personel Tambahan
Sebelumnya diberitakan, koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih menemukan 8,1 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda, berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukan bersama-sama.
"Kami menelusuri dari 185 juta DPT dari KPU maka hasilnya masih ada 8.145.713 kegandaan DPT," kata Ketua DPP PKS Pipin Sopian di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam.