Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapitra Ampera: Kenapa Kiai Maruf, TGB dan Megawati Dicaci Maki? Yang Ngomong Ulama Apa Preman?

Kecaman datang dari Kapitra Ampera, mantan pengcara Habib Rizieq Shihab. “Ungkapan itu tak pantas disampaikan manusia, apalagi ulama,

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Kapitra Ampera: Kenapa Kiai Maruf, TGB dan Megawati Dicaci Maki? Yang Ngomong Ulama Apa Preman?
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Kapitra Ampera 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pernyataan salah seorang ulama  yang mencaci maki cawapres Kiai Maruf Amin, Gubernur NTB Tuanku Guru Bajang (TGB) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dikecam. Kecaman datang dari Kapitra Ampera, mantan pengcara Habib Rizieq Shihab. “Ungkapan itu tak pantas disampaikan manusia, apalagi ulama,” kata Kapitra Ampera di Jakarta, Sabtu (15/9/208).

Kapitra heran kenapa seorang ulama bisa mencaci maki ulama lain. “Ini ulama kok dicaci maki? Kurang ajar ini yang omong. Ulama apa preman?” ujar Kapitra.

Doktor hukum ini kemudian mempertanyakan ajaran seorang ulama yang ia maksudkan bisa mencaci maki sesama ulama dan tokoh bangsa yang juga beragama Islam. “Ini ajaran mana? Tak ada di Alquran. Alquran itu mengajarkan hal-hal yang lemah lembut,” ujarnya.

“Ibu Mega itu Islam, kenapa dia mampu caci maki orang Islam? Kenapa Kiai Maruf dan TGB dicaci maki? Ini kesopanan sebagai manusia saja tak ada. Saya ragukan keulamaan ini orang,” tegasnya.

Kapitra mendengar ulama yang dimaksudkannya adalah seorang mualaf yang baru 4 tahun menganut Islam. “Orang seperti ini yang sebenarnya merusak Islam,” ujarnya.

Sebelumnya Kapitra mengungkap, beredar sejumlah video Youtube dari kanal Cahaya Tauhid yang berisi caci maki terhadap kiai Maruf Amin, Tuan Guru Bajang dan Megawati Soekarnoputri.

Kata Kapitra Kiai Maruf disebut orang tua yang haus kekuasaan, TGB disebut sebagai Tuan Guru Bajing*n, dan Megawati didoakan cepat mati karena dituding telah merusak Islam. Bahkan, mencaci bahwa tingkat intelgensia Megawati di bawah rata-rata. Video yang diunggah pada 11 September 2018 itu menurutnya sudah ditonton lebih dari 86.000 kali.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas