Jokowi: Patung Garuda Wisnu Kencana Mahakarya Anak Bangsa, Patung Tertinggi ke-3 di Dunia
Presiden Joko Widodo merasa senang dan bangga dengan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menurutnya merupakan mahakarya anak bangsa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Presiden Joko Widodo merasa senang dan bangga dengan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menurutnya merupakan mahakarya anak bangsa.
Patung GWK layak disebut mahakarya karena merupakan salah satu patung tembaga terbesar di dunia dan patung tertinggi ke-3 di dunia.
"Saya tadi diberikan penjelasan bahwa patung ini lebih tinggi dari pada Patung Liberty di Amerika Serikat," kata Presiden dalam sambutannya saat acara Peresmian Patung GWK di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9/2018).
Selesainya mahakarya ini, kata Jokowi, bukan hanya membanggakan rakyat Bali, tapi juga membanggakan seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini menurutnya membuktikan sebagai bangsa yang besar, Indonesia bukan hanya mewarisi karya-karya besar peradaban bangsa masa lalu yang indah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
"Tapi di era kekinian bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru, yang juga mengagumkan kita semua, yang juga diakui dan dikagumi dunia," lanjutnya.
Jokowi menuturkan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, pengembangan seni budaya harus dipadukan dengan teknologi.
Baca: Presiden Jokowi Bangga dengan Patung Garuda Wisnu Kencana
Seperti halnya Patung GWK yang juga memadukan karya seni budaya bangsa Indonesia, terutama seni budaya Bali dengan kemajuan teknologi, dengan riset, dengan ilmu pengetahuan yang baru.
Pada saat proses pembuatannya, Patung GWK telah menjalani serangkaian tes, antara lain windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test.
Konstruksi patung dibuat dengan material tembaga dan kuningan, ditopang 21.000 batang baja dengan berat total 2.000 ton dan jumlah baut sebanyak 170.000 buah.
Adapun periode konstruksi berlangsung mulai Agustus 2013 hingga Juli 2018.
"Dengan perpaduan itu, patung GWK ini akan mampu bertahan selama kurang lebih 100 tahun dan saya yakin 100 tahun lagi patung GWK akan tetap menjadi karya peradaban yang dibicarakan, yang menjadi kebanggaan bangsa dan menjadi warisan kebudayaan bangsa Indonesia," kata Jokowi.
Di balik kemegahan patung ini, Presiden menuturkan ada satu hal yang bisa menjadi inspirasi kita semua, yakni karya besar dimulai dari keberanian untuk mempunyai gagasan-gagasan besar, mimpi besar, dan lompatan-lompatan besar.
Baca: Bawa Muridnya Menginap di Hutan Selama 4 Hari, Oknum Guru Ditembak Polisi
Menurutnya, tanpa keberanian akan sulit lahir karya-karya besar.
"Saya melihat patung ini bukan hanya menjadi ikon budaya Bali atau ikon pariwisata Indonesia, tapi menjadi tapak sejarah. Bangsa kita akan mampu melahirkan karya-karya besar jika kita berani memulai dengan ide-ide besar," ujarnya.
Ide-ide besar tersebut menurut Jokowi juga harus diikhtiarkan secara konsisten, seperti untuk membangun patung GWK yang akhirnya bisa terwujud setelah 28 tahun.
Oleh karena itu, Presiden memberikan apresiasinya kepada I Nyoman Nuarta atas gagasan besar, keberanian, dan ikhitiarnya selama ini.
Tak hanya itu, Presiden juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan patung setinggi 121 meter ini.
"Tentu gagasan besar ini juga ditopang oleh banyak pihak, dukungan pemerintah dan rakyat Bali, maupun pihak swasta yang ingin mimpi besar para seniman ini terwujud," ungkapnya.
Di pengujung sambutannya, Jokowi mengajak para seniman dan para budayawan untuk terus berkreasi untuk mewujudkan karya-karya terbaik yang selanjutnya akan memperkaya peradaban bangsa Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.