Metode Belum Jelas, KIPP Khawatir Tujuan Kampanye Tidak Tersampaikan
Dia menilai, KPU RI, belum menentukan metode dan cara kampanye. Sehingga, dia mengkhawatirkan, tujuan kampanye
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta, menyoroti kampanye Pemilu 2019 yang memakan waktu sekitar 7 bulan.
Dia menilai, KPU RI, belum menentukan metode dan cara kampanye. Sehingga, dia mengkhawatirkan, tujuan kampanye menyampaikan dan mengenalkan peserta pemilu tidak tersampaikan.
"KPU belum menentukan metode dan cara kampanye. Membuat metode kapan Pilpres, Pileg belum terancang. Kekhawatiran tentu saja menggambarkan secara keseluruhan," ujarnya di diskusi 'Lama Waktu Kampanye dan Potensi Konflik di Masyarakat' di Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).
Dia mencontohkan, seorang calon anggota legislatif (caleg) yang baru pertama kali maju di pesta demokrasi rakyat. Caleg itu tidak pernah tampil dihadapan publik di daerah pemilihan.
Sehingga, kata dia, bagaimana mungkin melakukan kampanye dalam jangka waktu tertentu untuk menyampaikan citra diri, visi-misi, sedangkan tidak dikenal di wilayah tersebut.
"Fenomena yang saya khawatirkan menjadi permasalahan cukup krusial," kata dia.
Untuk itu, dia meminta, menjadikan kampanye sebagai hal krusial dan memerlukan perhatian. Menurut dia, ada hal baru berkaitan masa kampanye sekitar 7 bulan.
"PKPU kampanye ada metode bagaimana KPU menyinkronkan satu metode dengan metode lain. Antara metode untuk teman-teman di daerah membuat matrikulasi," katanya.