Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pesan Terakhir Soeharto kepada Tutut Sebelum Tutup Usia : Jangan Dendam, Allah Tidak Sare

Pesan terakhir Soeharto kepada Mbak Tutut, sehari sebelum meninggal dunia.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Aji Bramastra
zoom-in Pesan Terakhir Soeharto kepada Tutut Sebelum Tutup Usia : Jangan Dendam, Allah Tidak Sare
/www.tututsoeharto.id
Foto ketika mendiang Soeharto dirawat di rumah sakit, ditemani anak-anaknya. Soeharto sempat berikan pesan terakhir kepada Tutut Soeharto. 

“Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu,” kata bapak.

“Bapak jangan ngendiko (bicara) begitu, Insya Allah bapak akan sembuh kembali,” saya menjawab mulai merinding.

“Kamu dengarkan wuk. Kamu anak bapak yang paling besar, sepeninggal bapak nanti, tetap jaga kerukunan kamu dengan adik-adikmu, cucu-cucu bapak dan saudara-saudara semua,"

"Kerukunan itu akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan, dan akan memperkuat kehidupan keluarga. Selain itu Allah menyukai kerukunan. Ingat pesan bapak…, tetap sabar, dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur),” bapak memberi nasehat dengan lirih.

Saya tak dapat menahan air mata saya, tapi saya tidak mau bapak terbebani juga dengan kesedihan saya, saya sampaikan ke bapak: “Bapak jangan ngendiko (bicara) begitu.”

Bapak memegang tangan saya sambil berucap: “Jangan sedih, semua manusia pasti akan kembali kepada-Nya. Tinggal waktunya berbeda. Bapak tidak akan hidup selamanya,"

"Kamu harus ikhlas, Insya Allah kita akan bertemu suatu saat nanti, di alam lain. Dekatlah, dan bersenderlah (bersandar) selalu kalian semua hanya kepada ALLAH,"

Berita Rekomendasi

"Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke sorga. Doakan bapak dan ibumu,”

Saya terdiam takut, tak dapat menahan air mata.

Setelah istirahat sebentar, bapak melanjutkan pesannya: 

"Bapak bangga pada kalian semua anak-anak bapak. Selama ini menemani bapak terus,"

"Bapak menyayangi kalian semua, tapi bapak harus kembali menghadap ILLAHI,” bapak berhenti sebentar terlihat capek, tapi saya tidak berani memotongnya, lalu bapak meneruskan lagi bicaranya.

“Teruskan apa yang sudah bapak lakukan, membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kita,"

"Jaga baik-baik yayasan yang bapak bentuk. Manfaatkan sebanyak-banyaknya untuk membantu masyarakat,” berhenti sejenak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas