Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandara Palu Ditutup Karena Ada Keretakan di Ruang Pemandu Lalu Lintas Akibat Gempa

Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu di Sulawesi Tengah ditutup hingga besok Sabtu (28/9/2018) pukul 19.20 WITA akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richt

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bandara Palu Ditutup Karena Ada Keretakan di Ruang Pemandu Lalu Lintas Akibat Gempa
BNPB Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,7 pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Puluhan rumah rusak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu di Sulawesi Tengah ditutup hingga besok Sabtu (28/9/2018) pukul 19.20 WITA akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richter.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Pramintohadi Sukarno menyebutkan penutupan bandara karena Ruang Pemandu Lalu Lintas atau Aedrome Control Tower retak dan rusak.

Baca: Komunikasi Terganggu, Jokowi Belum Berhasil Hubungi Gubernur Sulawesi Tengah Sejak Sore

"Dari Palu saya telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di Bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam ke depan," kata Praminto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (28/9/2018).

Penutupan bandara juga berdasarkan Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu.

Plt Dirjen Udara itu juga telah menugaskan jajarannya untuk mengecek fasilitas transportasi udara yang terdampak gempa, baik di Sulawesi Tengah, Gorontalo, maupun daerah sekitarnya.

Baca: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita atas Bencana Gempa di Sulawesi Tengah

"Saya telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran baik di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Gorontalo dan bandara-bandara sekitar untuk bergerak cepat mengecek seluruh fasilitas maupun kegiatan operasional penerbangan," kata Pramintohadi.

Berita Rekomendasi

Seluruh Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubungan Udara pun diminta untuk menigkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara agar tidak ada informasi yang terlewat.

"Dalam mengecek fasilitas bandara kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat saling memberi informasi yang fix dan tetap perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada penumpang," pungkas Pramintohadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas