Dapat Donasi Rp 6 Miliar, ACT Akan Fokus pada Layanan Darurat untuk Sulawesi Tengah
Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melakukan tugasnya untuk menolong para korban bencana di wilayah lainnya di Indonesia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Lombok yang terdampak musibah gempa bumi beberapa waktu lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melakukan tugasnya untuk menolong para korban bencana di wilayah lainnya di Indonesia.
Lembaga Non Governmental Organizations (NGO) itu kini tengah berfokus mengirimkan relawan dan bantuan logistik ke Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di kota Palu dan Kabupaten Donggala yang dilanda gempa berkekuatan 7,4 skala richter dan tsunami setinggi hingga 2 meter.
Dalam proses tersebut, ACT kini memperoleh bantuan berupa donasi dana dari perusahaan ponsel pintar asal Tiongkok Oppo dan perusahaan layanan jasa pengiriman J&T Express.
Baca: Warga Sulsel yang Ingin ke Palu Tertahan di Gerbang Lanud Hasanuddin
Oppo memberikan bantuan sebesar Rp 4 miliar, sedangkan J&T mendonasikan dana Rp 2 miliar untuk membantu ACT dalam menunaikan tugasnya di Sulawesi Tengah.
Mendapatkan bantuan dari dua perusahaan berbeda sektor itu, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menyambut positif.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers terkait perkembangan pasca bencana di provinsi tersebut.
"Kejadian bencana tidak mungkin diselesaikan hanya (dari) satu pihak, perlu banyak pihak untuk bersinergi, apresiasi (kami) untuk Oppo dan J&T yang telah menginspirasi," kata Ahyudin, dalam konferensi pers yang digelar di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Ia menambahkan, dana senilai total Rp 6 miliar itu akan difokuskan untuk penyediaan bantuan darurat, seperti kapal kemanusiaan untuk mengangkut beras dan mengerahkan lebih banyak relawan untuk menyisir para korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
"Dana kepedulian ini akan dioptimalkan untuk membantu penyediaan layanan kedaruratan di Palu dan Donggala," tegas Ahyudin.
Sementara itu Direktur Utama Oppo Indonesia Ivan Lau menyatakan pihaknya turut berduka atas bencana alam yang terjadi di Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah.
Ia pun mengaku bahwa Oppo memiliki tim yang cukup besar di Sulawesi, terutama di Sulawesi Tengah.
Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat sore, 28 September lalu membuat perusahaannya kehilangan kabar dari tim mereka yang ada di provinsi itu.
Ivan pun berharap, selain membantu para korban, ACT bisa membantu menemukan para karyawannya yang belum diketahui kondisinya itu.
"Hati dan doa kami senantiasa bersama ribuan masyarakat yang terdampak bencana, Oppo memiliki tim yang sangat besar di Sulawesi, saat bencana terjadi, hingga saat ini keberadaan mereka belum dapat diketahui," jelas Ivan.
Selain Direktur Utama Oppo Indonesia, CEO J&T Express Robin Lo pun menyampaikan rasa simpati dan duka mendalamnya.
Ia berharap bantuan dana yang diberikan pihaknya bisa meringankan tugas ACT dalam membantu para korban di Sulawesi Tengah.
"Kami berharap bantuan ini dapat menjangkau seluruh masyarakat terdampak bencana sesegera mungkin, kami bergabung dengan ACT untuk menyalurkan donasi kemanusiaan," kata Robin.
Hingga berita ini diturunkan, dikabarkan sudah ada 1.203 orang tewas, 540 orang lainnya mengalami luka berat serta lebih dari 16 ribu orang masih mengungsi.
Selain bantuan melalui sinergi antara ACT, Oppo dan J&T, ada pula Kitabisa.com yang juga menerima donasi untuk ACT sebagai pihak yang akan menyalurkan bantuan kepada para korban.
CEO Kitabisa.com M Alfatih mengatakan dana yang terkumpul untuk ACT terkait program bantuan kemanusiaan itu sangat transparan dan bisa dilihat melalui situs tersebut.
"Di Kitabisa.com, saat ini ada lebih dari 200 penggalangan dana yang terkumpul, donasinya lebih dari 5 miliar (Rupiah) dan terus bertambah dengan cepat, penggalangan dana terbesar oleh ACT itu bisa diakses melalui link Kitabisa.com/peduligempadonggala,".