Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Kepala BPKAD Kendari Dituntut 7 Tahun Penjara

‎Mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatmawati Faqih dituntut 7 tahun penjara oleh jaksa KPK.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Eks Kepala BPKAD Kendari Dituntut 7 Tahun Penjara
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/3/2018). Adriatma diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Kendari tahun anggaran 2017-2018 dengan tersangka mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatmawati Faqih dituntut 7 tahun penjara oleh jaksa KPK.

Selain itu, jaksa juga menuntut pensiunan PNS itu dengan membayar denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan.

"Menuntut supaya majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," kata jaksa KPK, Ali Fikri, Rabu (3/10/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Jaksa menilai, Fatmawati menjadi perantara suap Rp 6,8 miliar untuk Wali Kota‎ nonaktif Kendari, Adriatma Dwi Putra dan Cagub Sulawesi Tenggara, Asrun.

Baca: Tim Kampanye Jokowi-Maruf Heran, Hoaks Kini Dilengkapi dengan Data

Suap diterima dari Direktur PT Sarana Bangun Nusantara, Hasmun Hamzah agar Adriatma dan Asrun memenangkan proyek lelang perusahaan Hasmun Hamzah di pembangunan gedung DPRD Kota Kendari, hingga jalan Bungkutoko Kendari New Port.

Asrun juga sebelumnya merupakan mantan Wali Kota Kendari, kemudian diteruskan oleh Adriatma.

Bahkan Asrun sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) di Pilkada 2018.‎

BERITA TERKAIT

Uang suap dari Hasmun Hamzah, turut digunakan untuk biaya politik Asrun.

Untuk mengurus keperluan dana bagi Asrun, Adriatma dan Fatmawati Faqih ditunjuk sebagai tim pemenang mengurusi dana kampanye.

Fatmawati dinilai melanggar Pasal 12 huruf b Undang-Undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas