Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Tegaskan Siarkan Peringatan Dini Tsunami Gempa Palu Selama 21 Menit

Berita yang mengatakan BMKG gagal dalam mengatasi peringatan tsunami adalah tidak benar.

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in BMKG Tegaskan Siarkan Peringatan Dini Tsunami Gempa Palu Selama 21 Menit
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan telah menyiarkan peringatan dini tsunami saat gempa besar mengguncang Sulawesi Tengah.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryoni menegaskan, ketika terjadinya gempa peringatan dini tsunami dini dinyalakan dari jam 18.10 sampai 18.27 WITA.

"BMKG sudah memberikan peringatan tsunami dan BMKG mengakhiri peringatan setelah tsunami berakhir. Dinyatakan gagal itu kalau sama sekali tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami," jelas Daryono dalam Forum Merdeka Barat 9 di Kantor BNPB, Kamis (4/10/2018).

Oleh karena itu, dia menegaskan berita yang mengatakan BMKG gagal dalam mengatasi peringatan tsunami adalah tidak benar.

Baca: Order Booking Capai 100 Ribu Unit, Mitsubishi Baru Bisa Penuhi 90 Ribu Xpander

"Jadi berita yang memberitakan bahwa BMKG gagal dalam memberikan peringatan tsunami itu tidak benar," lanjutnya.

Daryono pun menerangkan rentetan gempa yang terjadi pada Jumat 28 September 2018 di Sulawesi Tengah.

Berita Rekomendasi

Gempa pertama terjadi pukul 15:00 WITA berkekuatan 6,0 SR yang langsung mengerahkan tim stasiun BMKG Palu untuk mendata kerusakan.

Namun di tengah perjalanan terjadi gempa kuat pada 18.02 WITA berkekuatan 7,7 SR lalu diperbarui menjadi 7,4 SR.

"Gempa inilah yang memicu tsunami. Pada pukul 18.06 WITA kita menetapkan peringatan dini Tsunami. Pada pukul 18.08 itu air laut surut lalu pada 18.10 WITA itu terjadi pasang tertinggi hingga 1,5 meter di pelabuhan Pantoloan, inilah tsunami yang dimaksud, kemudian pada pukul 18.14 terjadi gempa lagi 6,3 SR," jelas Daryono.

Tiga rentetan gempa inilah membuat kerusakan parah di beberapa wilayah Sulawesi Tengah.

Menurut Daryono, kerusakan parah dikarenakan retaknya dinding rumah akibat gempa pertama, datang lagi gempa besar 7,4 SR, kemudian datang lagi 6,3 SR.

"Kemudian ada tsunami tercatat di Mamuju pada pukul 18,27 WITA namun hanya kecil hanya 6 cm," jelas Daryono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas