Wali Kota Pasuruan Setiyono, Jadi Kepala Daerah ke 17 yang ''Berkantor'' di KPK
Alexander Marwata alias Alex mengatakan Setiyono merupakan kepala daerah ke 17 yang dijerat KPK
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiyono hanya bungkam ketika harus menyandang status tersangka dan diminta mengenakan rompi tahanan KPK berwarna orange.
Ketika digiring dari lobi KPK dengan pengawalan dari internal KPK, Setiyono tampak pasrah harus dibawa ke mobil tahanan untuk diantarkan ke Rutan KPK cabang Guntur.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata alias Alex mengatakan Setiyono merupakan kepala daerah ke 17 yang dijerat KPK sepanjang 2018 sehingga harus "berkantor" di Rutan KPK.
Diketahui Setiyono sebelumnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Kamis (4/10/2018) kemarin atas kasus suap proyek di lingkungan Pemkot Pasuruan.
"Sepanjang tahun 2018 dari kegiatan tangkap tangan sampai hari ini ada 16 kepala daerah yang telah diproses. Wali Kota Pasuruan adalah yang ke 17,"ucap Alex, Jumat (5/10/2018) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca: Aktor Senior Rudy Wowor Meninggal Karena Kanker Prostat, Yuk Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya!
Alex melanjutkan, 17 kepala daerah itu meliputi 1 gubernur, 13 orang bupati, dan tiga orang wali kota. Sementara itu, untuk total OTT yang dilakukan KPK sepanjang 2018 diungkap Alex ada 22 kali.
17 kepala daerah yang terjerat operasi senyap dan kini berkantor di KPK selama 2018 yakni :
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif, Bupati Jombang Nyono Wihardi, Bupati Ngada Marianus Sae, Bupati Subang Imas Aryuminingsih, Bupati Lampung Tengah Mustafa.
Baca: Prabowo Dibohongi Ratna Sarumpaet, Rachland Nashidik Analogikan dengan Pengemis
Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra, Bupati Bandung Barat Abu Bakar, bupati Bengkulu Dirwan Mahmud, Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat, Bupati Purbalingga Tasdi.
Bupati Tulunggangu Syahri Mulyo, Wali Kota Blitar Muhammad Samnhudi Anwar, Bupati Bener Meriah Ahmadi, Gubernue Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan dan Wali Kota Pasuruan Setiyono.