Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Direktur LPI: Permainan Hoaks Jadi Model Baru Kampanye Politik

Boni Hargens menilai kasus hoaks atau berita bohong penganiayan aktivis Ratna Sarumpaet merupakan model baru dalam kampanye politik.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Direktur LPI: Permainan Hoaks Jadi Model Baru Kampanye Politik
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Diskusi berjudul 'Politik Kebohongan dan Demokrasi Elektoral' di Gado-Gado Boplo Satrio, kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens menilai kasus hoaks atau berita bohong penganiayan aktivis Ratna Sarumpaet merupakan model baru dalam kampanye politik.

"Demokrasi elektoral mengambil bentuk yang paling buruk melalui "permainan hoaks" sebagai model baru kampanye politik," kata Boni saat menjadi pembicara diskusi berjudul 'Politik Kebohongan dan Demokrasi Elektoral' di Gado-Gado Boplo Satrio, kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10/2018).

Baca: Turut Dilaporkan dalam Kasus Ratna Sarumpaet, Natalius Pigai Sebut Dirinya Bukan Orang Dekat Ratna

"Sejalan dengan politik identitas yang berkembang kuat sejak tahun 2016, kampanye hitam melalui penyebaran fitnah dan rekayasa fakta pun berkembang," sambung Boni.

Boni menjelaskan, berita hoaks tersebut bisa membentuk persepsi politik masyarakat.

Hal tersebut disebutnya sebagai politik kebohongan yang tentu dapat merusak peradaban demokrasi.

"Daya rusak dari politik kebohongan bersumber pada energi kebencian yang menggerakkan para pelaku politik untuk memobilisasi dukungan dengan menebar fitnah, ilusi dan propaganda hitam yang tidak berbasis fakta," tegasnya. 

Berita Rekomendasi

Boni pun menganalisis alasan politik kebohongan dimainkan sebagai bentuk kampanye.

Boni mengatakan ada dua situasi yang dapat membentuk politik kebohongan.

"Pertama, kubu penantang mengalami kebuntuan dalam menyajikan narasi politik yang rasional yang berbasis gagasan dan program. Oposisi menjadi tidak kreatif bahkan tidak cerdas dalam membangun kritik," sebut Boni.

"Kedua, Jokowi sebagai petahana sulit dilemahkan dengan pendekatan kinerja atau dengan membedah sosok. Kinerja pemerintahan yang berjalan dengan normal dan sosok Jokowi yang masih menjadi magnet publik adalah hambatan terbesar bagi oposisi untuk melakukan upaya delegitimasi dengan cara yang elegan dan etis. Politik kebohongan adalah jalan pintas," pungkas Boni.

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengaku sebagai pembuat hoaks terbaik dalam drama penganiayaan dirinya di Bandung. Ratna meminta maaf kepada banyak pihak, termasuk kepada pihak yang selama ini dikritiknya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas