PB PMII Minta KPK dan Polri Fokus Laksanakan Tugas Pokok
Ia ingin agar KPK dan Polri tetap fokus menjalankan tugas sebagaimana aturan yang berlaku
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus Mulyono Herlambang meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri tidak terganggu dengan isu pengrusakan buku merah yang tengah heboh diperbincangkan.
Ia ingin agar KPK dan Polri tetap fokus menjalankan tugas sebagaimana aturan yang berlaku.
Baca: IMF Klaim Perekonomian Indonesia Jauh dari Ancaman Krisis
"PMII meminta KPK dan Polri untuk fokus melaksanakan tugas pokoknya masing-masing," ujarnya dalam keternagan pers yang diterima, Kamis (11/10/2018).
Menurutnya, penjelasan Ketua KPK, Agus Raharjo dan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Setyo Wasisto di media massa menjawab kegelisahan masyarakat terkait kesimpang-siuran informasi tentang kasus tersebut.
"PMII menghargai penjelasan ketua KPK dan Kadiv Humas Polri bahwa tidak benar adanya keterlibatan korupsi Kapolri dan pengrusakan buku merah oleh eks penyidik KPK. Penjelasan seperti ini diperlukan publik agar berita tidak simpang siur," ujarnya.
Ia mengimbau kepada semua pihak yang terlibat dalam kekisruhan kasus tersebut untuk mengakhiri polemik dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Berita-berita seperti itu justru akan semakin memperkeruh suasana dan menimbulkan kegelisahan dimana-mana," ujarnya.
Agus mengatakan, kerjasama semua pihak untuk menciptakan iklim yang kondusif sangat diperlukan saat ini, untuk mengantisipasi iklim politik yang semakin memanas.
Baca: PM Singapura Sampaikan Belasungkawa untuk Musibah di Sulawesi Tengah
Menurutnya, salah satu upaya sederhana dalam mengantisipasi kondisi tersebut adalah berhati-hati dalam mencerna dan menyebarluaskan informasi yang beredar.
"Kapolri tetap fokus saja pada hal-hal yang membutuhkan perhatian dari Kapolri yang diperlukan oleh bangsa seperti pengamanan Asian Para Games, pertemuan IMF World Bank di Bali, migitasi gempa NTB (Nusa Tenggata Barat), Palu dan sekitarnya. Dan yang terpenting adalah pengamanan tahapan Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden)," tegasnya.