Pataka Kirab Satu Negeri Zona Merauke sudah tiba di Wonosobo. Penyerahan pataka dari PC GP Ansor Banjarnegara kepada PC GP Ansor Wonosobo digelar di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Wonosobo.

Menurut Ketua PC GP Ansor Wonosobo Mad Santoso, penyerahan pataka Bendera Merah Putih di kawasan Candi Dieng karena daerah ini merupakan salah satu simbol dari peradaban bangsa Indonesia.

"Candi Dieng merupakan candi Pandawa yang merupakan simbol kekuatan positif yang mengalahkan pasukan Kurawa," terang Mad Santoso, Jumat (12/10).

Dari kawasan Negeri Atas Awan, pataka Bendera Merah Putih di arak ke makam tokoh Nahdlatul Ulama Wonosobo, KH Nasir Dalhar. Perjuangan Kiai Nasir Dalhar sangat banyak pada bangsa dan negara, terlebih pada masa upaya penggulingan negara oleh PKI pada 1965.

"Kami sekaligus istigotsah di makam KH Nasir Dalhar. Beliau juga tokoh dan kiai kharismatik dalam menjaga kearifan lokal Dieng dan pejuang yang memiliki segudang keilmuan hikmah," pungkas Santoso.

Saat sore hari arak-arakan pembawa pataka diinapkan di Pondok Pesantren Roudlotul Huda, Desa Tieng, Wonosobo. Rencananya, pataka akan diarak kembali pada 19 Oktober mendatang untuk dibawa ke Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa.

"Merah Putih pun harus dijunjung tinggi bangsa Indonesia. Merah Putih ini telah menyatukan bangsa Indonesia yang beragam dengan memegang teguh konsensus kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kirab Satu Negeri dilaksanakan untuk itu," ungkap Santoso.

Di Desa Sembungan juga diadakan istigotsah bersama ribuan anggota Ansor dipimpin Ketua PP Rijalul Ansor, KH R. Mahfudz Hamid.

Selain itu juga akan diadakan pengibaran Bendera Merah Putih di Bukit Sikunir Wonosobo. Serta berbagai kegiatan selama dengan melibatkan ribuan anggota Ansor, Banser, Fatayat, IPNU, warga Nahdlatul Ulama, dan masyarakat umum. (*)