Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabes Polri Bantah Ada Intervensi ke Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Hal ini merujuk pada pernyataan Koordinator Juru Bicara Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mabes Polri Bantah Ada Intervensi ke Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah
TRIBUNNEWS.COM/Vincentius Jyestha
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membantah adanya intervensi yang dilakukan petugas kepolisian dengan mendatangi kantor-kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Hal ini merujuk pada pernyataan Koordinator Juru Bicara Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membantah bila pihaknya melakukan intervensi.

"Ah tidak ada (intervensi ke kantor pimpinan daerah Muhammadiyah, - red), kita tidak ada urusan dengan itu," ujar Setyo, di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Jenderal bintang dua ini menegaskan Korps Bhayangkara hanya melakukan tugas secara profesional dan tak ada intervensi seperti yang dinyatakan Dahnil.

"Tidak ada intervensi-intervensi, kita lakukan tugas profesional," kata dia.

Baca: Soal Polisi Datangi Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pengamat Imbau Dahnil Berpikir Positif

Sebelumnya diberitakan, koordinator Juru Bicara Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan belakangan banyak kabar dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah bahwa kantor mereka kerap didatangi petugas kepolisian.

BERITA REKOMENDASI

Dahnil menduga bahwa kedatangan petugas kepolisian tersebut ada kaitannya dengan dirinya yang menjadi bagian dari timses Prabowo-Sandi.

"Saya tegaskan posisi saya di sini tidak terkait Pemuda Muhammadiyah, karena saya ingin secara institusional Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah itu sendiri tetap netral, tidak dipolitisasi," ujar Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2018).

Dahnil pun mempertanyakan soal kedatangan petugas kepolisian ke kantor-kantor Pemuda Muhammadiyah daerah tersebut.

"Bahkan ada pertanyaan petugas soal Muktamar Muhammadiyah kapan dilaksanakan, siapa calon ketua umumnya, karena ini kan sebentar lagi November ada Muktamar Muhammdiyah," tambahnya.

Namun, pertanyaan-pertanyaan soal Muktamar hingga calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah tersebut, menurut Dahnil, tidak ada urusannya dengan kepolisian.


"Bahkan, ada yang mendorong dari polisi, idealnya Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu si A misalnya, ini kabar dari mereka langsung loh," kata Dahnil.

Hal tersebut yang menurut Dahnil seperti kembali ke zaman represif Orde Baru.

"Ingat, Pemuda Muhammadiyah itu organisasi yang berdiri dan lahir sebelum republik ini hadir, jadi jangan sekali-kali mengintervensi secara politik, apalagi ini dilakukan oleh pihak kepolisian," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas