Ketua DPR Usul Tiga Solusi Cegah Peluru Nyasar ke Gedung DPR RI
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan 3 solusi mencegah insiden peluru nyasar ke gedung DPR.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan 3 solusi mencegah insiden peluru nyasar ke gedung DPR.
Satu di antaranya merelokasi Lapangan Tembak Senayan.
"Relokasi kawasan olahraga menembak tersebut ke tempat lain yang lebih aman dan jauh dari keramaian," ucap Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).
Baca: Wakil ketua DPRD Lampung Tengah Dituntut 8 Tahun Penjara dan Pencabutan Hak Politik Selama 5 Tahun
Kedua, kata Bamsoet, sapaan akrabnya, meminta Polri menerapkan standar sistem keamanan objek vital yang lebih efektif.
Tujuannya agar anggota dewan, pegawai, dan masyarakat yang datang ke gedung DPR terbebas dari rasa was-was.
"Apakah nanti mau dilapisi kaca-kacanya dengan film anti peluru dan anti sadap atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan," imbuhnya.
Baca: Jadi Tersangka Kasus Pencemaran, Ahmad Dhani Mangkir dari Panggilan Polda Jatim
Ketiga, ucap Bamsoet, melakukan pengetatan SOP dan pengamanan di kawasan Lapangan Tembak agar objek atau sasaran tembak tidak mengarah ke gedung DPR.
"Selain itu, pihak pengelola Gelora Bung Karno juga harus meninggikan tembok berlapis baja agar peluru tidak tembus ke luar kawasan lapangan tembak, termasuk juga diantisipasi tingginya tembok tersebut agar jika ada pengguna senjata olahraga yang lalai seperti kejadian kemarin pelurunya tidak nyasar ke sana ke mari," lanjut Bamsoet.
Di samping itu, Bamsoet meminta Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi di lokasi setelah uji balistik.
Baca: Tiga Sumur Minyak Ilegal Ini Hasilkan 70 Drum Sehari
Dari gelar rekonstruksi, akan terungkap ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam insiden peluru nyasar.
"Masuk di akal atau tidak, antara posisi menembak dan arah laras pistol yang digunakan benar mengarah dan bisa menyasar ke enam obyek lantai 6, 9, 10, 13, 16 dan 20 gedung Nusantara I DPR," beber Bamsoet.
Menurut Bamsoet perlu diuji balistik juga kemampuan jelajah dan daya rusak peluru jenis kaliber 9 mm dan pistol jenis Glock 17 modifikasi tersebut.
"Agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi yang simpang siur di publik," jelasnya.
Terkait insiden peluru nyasar, Bamsoet juga meminta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI menggelar pertemuan dengan pengelola Lapangan Tembak Senayan dan Pengurus Besar Perbakin yang menyewa tempat tersebut termasuk Sekretariat Negara selaku pemilik lahan.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas pengamanan kawasan Kompleks Parlemen sebagai objek vital.
"Untuk rapat membicarakan langkah-langkah pengamanan Kawasan Gedung MPR, DPR dan DPD yang masuk dalam kategori objek vital. Agar ke depan insiden peluru nyasar tidak terulang kembali," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.