Prabowo Sebut Rezim Jokowi Ugal-Ugalan, Ini Kata Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul selaku tim sukses pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak setuju pada penilaian calon presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruhut Sitompul selaku tim sukses pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak setuju pada penilaian calon presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Prabowo menilai sikap pemerintah tidak jelas selama empat tahun ini.
Prabowo juga menyebut, pemerintah pimpinan Jokowi ugal-ugalan dalam mengelola negara.
Baca: Debat Panas Kubu Jokowi dan Prabowo, Adian Napitupulu Emosi Saat Gamal Albinsaid Sindir Soal Usia
Ruhut yang sudah mengikuti berbagai era kepemimpinan presiden, mulai dari Soeharto hingga Jokowi, merasa aneh jika Prabowo menyebut saat ini merupakan era yang ugal-ugalan.
"Kalau dibilang pas era Pak Jokowi ugal-ugalan, saya jadi bingung. Kenapa? Pak Jokowi itu semua terbuka," kata Ruhut saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).
Baca: Ruben Onsu Sebut Peneror Keluarganya Sudah Bangun Kerajaan, Bak Kepompong hingga Menggerogoti Aura
Dia pun mencontohkan kejadian bencana alam yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.
"Baru Pak Jokowi hitungan jam ada masalah di daerah dia datang. Kalau dulu mana? Yang datang anaknya, keluarganya, atau menterinya. Ini dia langsung loh," katanya
"Jadi kalau Pak Prabowo bilang negara dipimpin ugal-ugalan, saya rasa tegas Pak Probowo salah besar," sambung Ruhut dengan tegas.
Baca: Prabowo Sebut Pemerintahan Jokowi Ugal-ugalan, Pengamat Politik Bandingkan dengan Era Gus Dur
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan pemerintah tidak ada kepastian sikap selama empat tahun ini.
Di dalam tulisan yang berjudul "Make Indonesia Great Again," Prabowo menuliskan sebagai berikut:
Kita melihat bagaimana sebuah keputusan bisa dengan mudah direvisi atau dibatalkan tanpa memikirkan dampak hingga rakyat bawah.
Hukum menjadi alat tawar-menawar politik tanpa pernah mempedulikan rasa keadilan. Dan kita terus menyaksikan bagaimana riuhnya kabinet kerja, akibat saling tuding antar kementerian dan lembaga negara
Perlahan-lahan mimpi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia luntur oleh cara ugal-ugalan dalam mengelola negara.