Wapres JK Tegaskan Pemerintah Tahun Ini Tak Impor Beras
"Kita (Indonesia) punya rencana sekarang, sama sekali mengimpor tidak memenuhi syarat. Stok bulog 2,2 juta, harga juga stabil," kata Wapres
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan tahun ini pemerintah tak melakukan impor beras.
Ia menyebut sampai akhir tahun ini Bulog memiliki cadangan beras mencapai 2,2 juta.
Baca: Pemerintah Evaluasi Metode Perhitungan Beras yang Tak Tepat Sejak 1997
Selain itu, alasan pemerintah untuk tak mengimpor beras, kata JK, adalah harga beras di pasaran masih terhitung stabil.
Hal tersebut dinyatakan JK dalam rapat penyempurnakan metode perhitungan produksi beras, bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ATR/BPR Sofjan Djalil, Kepala BPS Suhariyanto, perwakilan LAPAN, Kementerian Pertanian, serta BIG, di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
"Kita (Indonesia) punya rencana sekarang, sama sekali mengimpor tidak memenuhi syarat. Stok bulog 2,2 juta, harga juga stabil," kata Wapres JK.
Ia menerangkan, syarat pemerintah untuk melakukan impor jika cadangan beras berada di bawah 1 juta serta harga yang tak stabil.
"2 juta (stok Beras di Bulog) itu bagus. Kemudian harga juga lebih stabil tidak akan impor. Bukan alasan mengimpor," tegas dia.
Wapres pun merevisi data Kementerian Pertanian yang menyebut pada tahun 2017, produksi gabah kering mencapai 80 juta ton.
"Jadi jangan mengira ini tidak surplus, cuma tidak 80 juta produksi gabah. Produksi gabah 80 juta orang ketawain kita, 80 juta kok impor beras, padahal enggak seperti itu," ucap Kalla.
"Sekali lagi menurut saya impor sederhana. Kalau di bawah sejuta (stok beras) harga di atas 10 persen daripada harga patokan, impor. Sekarang syarat itu tidak memenuhi," kata Kalla.
Baca: Evaluasi Metode Perhitungan, BPS Prediksi Produksi Beras Sampai Akhir 2018 Capai 32,42 Juta Ton
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan prediksi produksi beras hingga Desember 2018 mencapai 32,42 juta ton beras.
"Berdasarkan perhitungan potensi produksi sampai Desember 2018, maka diperkirakan total produksi Gabah Kering Giling (GKG) tahun 2018 sebesar 56,54 Juta Ton atau setara dengan 32,42 Juta Ton beras," ujar Kepala BPS Suhariyanto, pada kesempatan yang sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.