Ketum GP Ansor: Kami Temukan Ada Pengibaran Bendera HTI
Ketua Umum Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qaumas, menyebut bendera yang diduga dibakar oknum Barisan Serba Guna (Banser) ditemukan di b
Penulis: Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qaumas, menyebut bendera yang diduga dibakar oknum Barisan Serba Guna (Banser) ditemukan di beberapa kota bertepatan dengan Hari Santri pada Senin (22/10/2018).
Yaqut berujar, bendera yang ia duga merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia, ditemukan dikibarkan bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
Baca: Tampil di JFW 2019 Bareng Menteri Susi Pudjiastuti, Maia Estianty: Berani Senggol? Tenggelamkan
"Kami temukan pengibaran di Hari Santri ada pengibaran bendera HTI. Di banyak tempat seperti di Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Bandung Barat, Kota Semarang," ujar Yaqut di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Yaqut menduga masifnya pengibaran bendera, merupakan upaya sistematis. Namun, ia mengaku belum menemukan fakta apakah ini upaya politik atau hanya menyasar Banser.
Baca: Ridwan Kamil Minta ASN Pemprov Jabar Inovatif
"Kita sudah turunkan tim untuk investigasi," kata Yaqut. Alasan Yaqut menyebut bendera yang dibakar adalah bendera HTI, yakni karena di berbagai kegiatan HTI, dikibarkan bendera yang sama.
"Di 2013 di GBK (Gelora Bung Karno), mereka kibarkan bendera itu. Kemudian, fakta ketika persidangan HTI di PTUN, pengacara pemerintah saat itu juga kader LBH Ansor, di sana disampaikan bahwa bendera itu ditunjukkan HTI adalah bendera mereka," ucap Yaqut.
Juru Bicara HTI Ismail Yusanto mengklaim, bahwa bendera yang dibakar di Garut bukanlah bendera organisasinya. Ia beralasan, HTI tidak memiliki bendera.
"Kalau mereka menyangkal artinya mereka memanipulasi umat Islam, kita temukan fakta-fakta kita tanyakan kepada mereka," kata Yaqut.
"Tulisan tauhid itu khat, yang dipakai HTI itu identik. Khat-nya begitu. Ya itu bendera HTI meskipun tanpa ada nama HTI-nya," ucap Yaqut.
Ia menyontohkan, bendera Indonesia berwarna merah putih. Masyarakat tahu, bahwa itu merupakan bendera Indonesia meski tak ada tulisan 'Indonesia'.
"Apa yang mereka argumentasikan, merah putih tidak ada tulisannya Indonesia, kemudian bendera palu arit walau itu tidak ada tulisan PKI. Sama saja kan," tutur Yaqut.
Insiden pembakaran bendera terjadi di lapangan alun-alun Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (22/10/2018). Video yang beredar dengan durasi 2 menit 5 detik, memperlihatkan seorang berbaju Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU membakar bendera berwarna hitam.
Sementara HTI telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang di Indonesia karena dinilai berniat mengganti ideologi negara Indonesia dari Pancasila jadi khilafah. Pembubaran HTI merupakan buntut dari penerbitan Perppu Nomor 2 Tahun 2017, yang kemudian menjadi UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.