Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah

Dheyna Hasiholan atau yang akrab dipanggil Dylan, berkeinginan membuat kantong budaya seperti yang Dylan lakukan pada

Penulis: FX Ismanto
zoom-in Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Dheyna Hasiholan atau yang akrab dipanggil Dylan politisi yang mempunyai istri bernama Nur Komala Dewi yang di karuniakan 7 orang anak, bersama Teman Dylan adakan konferensi Pers mengenai Dylan ingin membuat Kantong Kebudayaan di daerah, di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dheyna Hasiholan atau yang akrab dipanggil Dylan, berkeinginan membuat kantong budaya seperti yang Dylan lakukan pada tahun 90an di lingkungan UI dan sekitarnya. Saat ini Dylan berencana membuat Kedai Kopi sebagai sarana berkumpulnya para pegiat seni di daerah sekitar Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara. Tempat ini diharapkan bisa terjalin tali silaturahim sesama pegiat seni dan bisa melahirkan kegiatan kegiatan berkesenian supaya ada rutinitas, minimal Kedai Kopi ini bisa menjadi media apresiasi bagi pegiat seni di daerah tersebut.

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah.
Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Dylan sendiri adalah seorang politisi yang juga aktif di dunia teater sejak masih kuliah maka tak mengherankan jika perhatiannya akan dunia teater sangat besar. Dylan banyak menghabiskan waktu di tempat-tempat berkumpulnya para pegiat seni. Di sana dia berdiskusi dan bertumbuh, baik secara intelektual maupun secara jaringan.

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah.
Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Di masa 90an, Dylan pernah membuat sebuah warnet dengan harga sewa sangat murah. Sejak awal warnet itu memang tidak untuk berbisnis, namun memang sengaja untuk tempat berkumpul, dan memang warnet itu tak pernah sepi. Tak hanya itu, Dylan dan beberapa teman juga membuat sebuah komunitas unik yang dinamakan Cak Tarno Insititut. Ini adalah komunitas yang ada di penjual buku bernama Cak Tarno, dan kegiatan komunitas adalah ‘menguji’ skripsi anggota komunitas dengan diskusi secara bebas. Jika skripsi anggota itu ‘lulus’ di Cak Tarno Institut maka kemungkinan besar juga akan lulus di ujian sebenarnya. Komunitas ini pun sudah ‘menghasilkan’ sekitar 30 doktor dan banyak lagi lulusan S1 di UI.

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah.
Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

“#Teman Dylan adalah suatu tawaran solusi sebagai wujud dari memulai mewadahi gerak kreasi dan kreativitas pemuda (kelompok milenial) dalam berbagai bidang seperti seni-budaya. #Teman Dylan bukan sekedar icon kedekatan hubungan personal orang per orang semata, tetapi ini juga adalah kolabarasi ide kreasi & kreativitas lintas latar belakang untuk mengakselarasi pemberdayaan potensi masyarakat dari berbagai komunitas, seperti komunitas seni budaya,” ujar Dylan di temu dengan media di Ground 57, Hang Likeu, Kebayoran Baru, Jum’at (26/10/2018).

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah.
Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

“#Teman Dylan adalah suatu tawaran embrio baru kolaborasi antar komunitas berbasis lokal yg diharapkan bisa menginspirasi kolaborasi antar komunitas di level yang lebih luas .. (Dylan)
#Tak hanya inspirasi, Teman Dylan diharapkan menjadi motor kemajuan seni budaya di Banjarnegara, Kebumen dan Purbalingga,” tambahnya.

Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah.
Dylan Ingin Membuat Kantong Kebudayaan di Daerah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Selain itu, Suami Nur Komala Dewi yang di karuniakan 7 orang anak ini juga cukup aktif di berbagai organisasi mahasiswa di UI seperti Senat Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Resimen Mahasiswa dan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia. Setelah lulus, Dylan kemudian aktif di ormas Poros Indonesia dan PP GP Ansor, kemudian dilanjutkan aktif di dunia politik dengan di PDI, PDIP, PNBK kemudian menjadi Tim Nasional Kampanye PKB, hingga kemudian menjabat Wakil Sekjen PKNU.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas