Mahasiswa Diminta Tak Mudah Terpancing Isu-isu Hoaks
Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober harus menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober harus menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat. Terutama untuk memaknai pesan moril di balik peristiwa bersejarah tersebut.
Pesan tersebut disampaikan Founder Indonesia Millenial Insitute (I'M Insitute), Witjaksono ketika didapuk menjadi pembicara dalam acara silaturahmi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Senin (29/10/2018) kemarin. Acara yang digelar di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini dihadiri ratusan mahasiswa.
Baca: Ketua MPR: Masyarakat Harus Berpartisipasi Dalam Kontestasi Politik
Menurutnya, Sumpah Pemuda merupakan sebuah komitmen untuk teguh dalam memegang prinsip kesatuan dan persatuan. Begitupun halnya dengan era kekinian.
Bangsa harus sadar bahwa Semangat Sumpah Pemuda menjadi fondasi kuat NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Termasuk kalian (mahasiswa). Jadikan Sumpah Pemuda sebagai instrumen penguat persatuan dan kesatuan," ujar WT dalam keterangan tertulisnya.
WT menegaskan, orang-orang yang merumuskan Sumpah Pemuda, memiliki latar yang berbeda-beda. Tapi mereka punya satu visi yang sama.
"Yaitu bagaimana bersatu dalam keberagaman, untuk sebuah cita-cita yang luhur (kemerdekaan). Oleh karena itu, mari sama-sama kita menjaga soliditas bangsa. Jangan mudah terpecah, terpancing oleh isu-isu SARA," ujar alumni Universitas Diponegoro itu.
WT berharap, intensitas I'M Insitute dalam mengkampanyekan hoaks, melahirkan generasi milenial yang peka dalam menyaring informasi. "Karena tak bisa dipungkiri, ancaman hoax bisa membuat resah bahkan memecah belah bangsa."