Kemlu RI: 3 ABK asal Indonesia Diculik Pembajak di Perairan Kongo
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum (PWNI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal menerangkan, ketiga WNI diculik
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri mengumumkan, telah terjadi penculikan pada 3 anak buah kapal berwarga negara Indonesia (ABK WNI) oleh pembajak di perairan Republik Kongo pada 29 Oktober 2018 pada waktu 04.30 waktu setempat.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum (PWNI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal menerangkan, ketiga WNI diculik bersama seorang warga negara Ukraina.
"Kemlu memperoleh informasi dari beberapa sumber, mengenai terjadinya pembajakan terhadap kapal supply tug berbendera Singapura, ARK TZE, di perairan Republik Congo pada tanggal 29 Oktober 2018 pukul 04.30 WS," terang Iqbal saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/11/2018).
Ujar Iqbal, keempat korban itu lalu dipindahkan ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket Amber.
"Pembajak menculik 4 ABK Kapal tersebut (1 WN Ukraina dan 3 WNI) dan memindahkannya ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket Amber, yang dikuasai pembajak," sambung dia.
Baca: 12 Awak Kapal Swiss Diculik Bajak Laut
Iqbal menerangkan, kapal ARK TZE diawaki oleh 15 ABK, terdiri dari 12 WNI dan 2 WN Myanmar dan 1 WN Ukraina.
Sementara, 9 WNI lainnya yang selamat dari penculikan akan segera dipulangkan atas permintaan mereka sendiri.
"Pemerintah dan perusahaan akan terus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka penanganan masalah tersebut," ujar Iqbal.
Lebih lanjut, Iqbal menambahkan, Kemlu juga telah berkomunikasi dengan keluarga ABK WNI yang diculik.