Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RS Polri Nyatakan Antemortem Korban Lion Air Sudah Lengkap

Dari 255 data antemortem yang didapat dari Pangkal Pinang sebanyak 43 dan dari RS Polri sebanyak 212 telah dikerucutkan menjadi 189 antemortem

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in RS Polri Nyatakan Antemortem Korban Lion Air Sudah Lengkap
Alex Suban/Alex Suban
Tim DVI Mabes Polri memisahkan data yang terkumpul dari keluarga korban dan dikumpulkan sesuai jenis kelamain dan kategori tertentu di Posko Ante Mortem Kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP dibuat di RS Bhayangkara RS Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, (2/11/2018). Di tempat ini keluarga korban menyerahkan data-data korban semasa hidup untuk mengidentifikasi jenazah yang masuk.. (Warta Kota/Alex Suban) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim DVI Polri sudah mengambil 255 sampel fisik khas korban sebelum tewas (antemortem) yang diambil dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP.

Dari 255 data antemortem yang didapat dari Pangkal Pinang sebanyak 43 dan dari RS Polri sebanyak 212 telah dikerucutkan menjadi 189 antemortem. 183 diantaranya untuk pemeriksaan DNA.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kombes Polisi Haryanto.

"Dari 189 antemortem yang diambil DNA ada 183 jadi sepertinya sudah semua diambil. Ada selisih karena ada penumpang satu keluarga jadi antemortem hanya satu. Jadi, sudah komplit sebenarnya," ujar Haryanto, Minggu (4/11/2018).

Dia menjelaskan, Tim DVI mengandalkan pencocokan DNA untuk mengidentifikasi korban pesawat Lion Air JT 610 karena tidak ditemukan sidik jari, gigi, dan tanda medis. Sementara itu, dia menjelaskan, identifikasi melalui pencocokan DNA membutuhkan waktu 4 hingga 8 hari sejak masuk ke bagian forensik RS Polri.

Pada hari Minggu ini, petugas mengidentifikasi 32 kantong jenazah yang baru datang pada Sabtu (3/11). Sampai saat ini, sebanyak 105 kantong jenazah telah diterima RS Polri untuk dilakukan identifikasi.

Berita Rekomendasi

"Saat ini sedang diperiksa 32 kantong terakhir untuk perkembangan identifikasi menunggu titik hasil pemeriksaan pada DNA," tambahnya.

Seperti diketahui, Pesawat Lion Air PK-LQP terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) pagi.

Sampai saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat yang menelan 189 korban jiwa itu.

Dampak dari insiden itu, Direktur teknik Lion Air, Muhammad Asif dibebastugaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Namun, hal itu dinilai belum cukup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas