Almisbat: Banser You'll Never Walk Alone
bangsa untuk melawan opini dan gerakan untuk meruntuhkan NKRI dengan masyarakatnya yang majemuk.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Berbagai persoalan kebangsaan jadi tema dominan dalam dialog antara sejumlah Pengurus Nasional Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Alnisbat) dengan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Jakarta, Senin malam (5/11/2018).
Seperti diketahui, GP Ansor belakangan jadi sorotan pasca insiden pembakaran bendera di Garut beberapa waktu lalu.
"Almisbat dan GP Ansor ada di garis perjuangan yang sama dalam banyak hal, terutama yang berkaitan dengan isu demokrasi, toleransi, dan NKRI, " kata Ketua Umum Almisbat, Hendrik Sirait, saat mengawali paparannya.
Garis perjuangan itu, tambah Hendrik, telah final dan menjadi marwah setiap pengurus dan jaringan Almisbat di seluruh Indonesia.
"Kita melihat ada ancaman potensial dan aktual terhadap kebangsaan dan kebhinekaan dari berbagai kelompok intoleran. Termasuk dari HTI yang selama ini bergerak secara licik dengan menunggangi demokrasi, sistem yang sejatinya mereka haramkan, " katanya.
Di tengah situasi ini, tambahnya, banyak kalangan seperti terjebak dalam ketakutan dan memilih jadi mayoritas diam. "Kondisinya menuntut kita untuk melawan. Harus muncul suara perlawanan dari mayoritas yang selama ini diam, " tambahnya.
Pada kesempatan dialog itu, Hendrik juga menyampaikan apresiasi kepada GP Ansor yang selama ini komitmen menjaga keIndonesiaan.
"Kami sangat menghargai komitmen GP Ansor terhadap kebangsaan dan kenegaraan. Oleh karena itu Almisbat tidak akan pernah membiarkan GP Ansor sendirian dalam perjuangan ini. "You" ll never walk alone, "tegas Hendrik, sosok yang pernah jadi korban penculikan dan tahanan politik semasa rezim Orde Baru berkuasa.
Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut, pada kesempatan itu menegaskan bahwa GP Ansor selalu siap mengawal kebangsaan dan NKRI dalam kondisi apapun.
"Kami berpegang teguh pada amanah dari para Kyai kami yang dulu ikut berjuang mendirikan negara ini, " ujarnya.
Terkait pembakaran bendera HTI di Garut, tambahnya, itu merupakan respon spontanitas akibat provokasi yang sistematis dilakukan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan perayaan HSN.
"Kami sebetulnya sudah mengetahui akan adanya provokasi tersebut sehingga mengeluarkan protap untuk mengantisipasinya," tambahnya.
Baca: Almisbat DKI Jakarta Siapkan Jurus Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Namun, menurutnya, perhatian penting mestinya bukan pada soal pembakaran itu semata, melainkan pada upaya semua elemen bangsa untuk melawan opini dan gerakan untuk meruntuhkan NKRI dengan masyarakatnya yang majemuk.
Karena itu Gus Yaqut menyambut baik dukungan dan prospek kerjasama dengan Almisbat untuk merawat keberagaman utk tetap tegaknya NKRI.
Baca: Ketua Umum GP Ansor Jawab Usul Pembubaran Banser
"Peran dan dukungan dari elemen masyarakat sipil seperti Almisbat sangat penting. Meskipun GP Ansor memiliki jutaan anggota, namun perjuangan ini mestinya jadi concern kita sebagai anak bangsa, " kata Gus Yaqut.
'Di sisi lain, kita juga meminta aparat pemerintah untuk tegas menindak secara hukum guna menjaga stabilitas di tengah masyarakat. Ini mestinya yang harus jadi perhatian, karena selalu ada pihak mencoba jadi penumpang gelap dalam situasi seperti saat ini, " pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.